Bocah Tewas Tersengat Listrik: Kubangan Bekas Rusun, Ada Kabel ke Tiang Listrik, Tangisan Ibunda

Si ibu menangis ketika baru turun dari mobil dan mengiringi keranda mayat anaknya mengarah ke rumah

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Lokasi bocah tewas tersengat listrik di lokasi bekas bongkaran Rusun Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (5/12/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Seorang bocah laki-laki tewas setelah tersengat listrik di dekat Rusun Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (5/12/2019).

Bocah itu tersengat setelah mengambil bola di saluran air dekat tiang listrik.

Berikut rangkuman TribunJakarta:

1. Coba raih bolah di air

Saksi mata Subadi (52) mengatakan awalnya bocah itu hendak mengambil bola yang terjatuh ke dalam saluran air.

Bocah itu mencoba meraih bola yang ada di dalam saluran air tersebut.

"Anak itu mau ngambil bola, bolanya jatuh ke sana. Itu usianya sekitar lima tahun (data terbaru berumur tujuh tahun)," kata Subadi.

Adapun, menurut Subadi, saluran air berada di dekat gardu listrik.

2. Temuan polisi ada kabel bekas terikat tiang listrik

Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim mengatakan, pihaknya menerima laporan warga soal peristiwa tersebut.

Setelah menerima laporan, polisi langsung menuju lokasi untuk melaksanakan olah TKP.

"Setelah kita lakukan olah TKP di tempat dia kena setrum, ternyata benar bahwa ini adalah lokasi kubangan bekas bongkaran rumah susun yang sudah rata dengan tanah," kata Mustakim di lokasi.

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan ada kabel bekas dipotong yang terikat pada tiang listrik tersebut.

Saat kejadian, kata Mustakim sesuai keterangan saksi, posisi kabel sempat terendam genangan.

"Di tiang listrik ada kabel yang dipotong. Setelah dipotong sudah dilakban, kemudian pada saat kejadian itu menurut keterangan saksi air melebihi potongan kabel itu," jelas Mustakim.

Pantauan TribunJakarta.com, polisi sudah memasang garis polisi di dekat lokasi kejadian.

Selain pada tiang listrik, polisi juga memasang garis polisi dekat gardu listrik milik PLN yang berada sangat dekat dengan tiang tersebut.

GR meninggal dunia setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Atma Jaya Pluit.

Dari rumah sakit itu, jenazah GR dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo guna proses autopsi.

Beberapa pihak yang diduga melakukan pemotongan adalah pihak PLN atau kontraktor pembangunan rusun.

Sebab, kabel itu menyambung ke gardu listrik milik PLN di lokasi dan gardu tersebut berada di lokasi bongkaran Rusun Penjaringan.

"Kita sedang lakukan penyelidikan apakah ini yang motong kabel dari PLN, kontraktor, atau dari siapa kita belum tahu," kata Mustakim.

3. Masih bernafas saat ditolong

GR (7) sempat ditolong warga.

Namun, nyawanya tak tertolong setelah dibawa ke Rumah Sakit Atma Jaya Pluit.

Pengelola Rusun Penjaringan Ahmad Hidayat menjadi orang pertama yang mencoba menolong GR.

Awalnya, Ahmad sempat mendengar teriakan warga soal adanya seorang bocah tewas tersengat listrik.

Ketika Ahmad menuju ke lokasi kejadian, dirinya sudah menemukan GR dalam keadaan tertelungkup.

"Lalu saya bergegas menolong, memakai bambu, lalu saya tarik supaya keluar genangan air," kata Ahmad, Kamis (5/12/2019).

Saat memberikan pertolongan, Ahmad melihat kondisi GR masih bernafas.

Namun, nafas bocah malang itu sudah mulai terengah-engah.

"Dia masih ada kayak sisa nafas. Jadi pas kaki saya naikkan, dia semacam masih ngap-ngapan. Saya lihat masih bisa (nafas)," kata Ahmad.

Ahmad dibantu warga sekitar lalu membawa GR ke RS Atma Jaya Pluit. Akan tetapi, korban menghembuskan nafas terakhirnya ketika berada di rumah sakit itu.

Setelahnya, jenazah GR dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat guna proses autopsi.

4. Ibu korban pingsan

Suhaeni, ibu bocah tewas tersengat listrik, pingsan di kediamannya, Kamis (5/12/2019).
Suhaeni, ibu bocah tewas tersengat listrik, pingsan di kediamannya, Kamis (5/12/2019). (TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino)

Orang tua GR (7), bocah tewas tersengat listrik di dekat Rusun Penjaringan, Jakarta Utara, menangis sejadi-jadinya saat tiba di kediaman mereka usai menjemput jenazah anaknya dari RSCM.

Ibu korban, Suhaeni, bahkan sempat pingsan ketika tiba di rumahnya, Jalan Tanjung Wangi, RT 12/RW 12 Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Suhaeni menangis ketika baru turun dari mobil dan mengiringi keranda mayat anaknya mengarah ke rumah.

Suhaeni yang tak kuat berjalan juga sempat dibopong kerabatnya untuk menuju ke dalam rumah.

Di dalam rumah, tangisan Suhaeni makin tak bisa dibendung. Tangisan itu berujung pada kondisi Suhaeni yang pingsan karena tak kuat menahan kesedihan.

Ayah korban, Sumitro juga sempat menyolatkan jenazah anaknya di masjid. Sumitro mencoba tegar ketika melihat anaknya sudah ada di dalam keranda mayat.

Kesedihan kedua orang tua bocah malang itu coba ditenangkan para tetangga yang berkumpul di rumah korban untuk melayat.

Paman korban, Madrofik (64) mengatakan, kedua orang tua korban memang sangat menyayangi anaknya itu.

Sebab, GR diketahui merupakan anak tunggal.

Menurut Madrofik saat kejadian, kedua orang tua korban tengah bekerja. Sementara korban baru pulang dari sekolahnya.

"Ibunya lagi kerja, bapaknya juga kerja di Cikarang. Itu dia abis pulang sekolah. Emang biasanya main di situ," kata Madrofik.

Adapun setelah disemayamkan, GR akan dikuburkan di daerah asal kakeknya di Desa Cikopo Mayak, Kabupaten Bogor.

5. PLN teledor

Paman GR, Madrofik, saat ditemui di kediamannya, Kamis (5/12/2019).
Paman GR, Madrofik, saat ditemui di kediamannya, Kamis (5/12/2019). (TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino)

Keluarga GR (7), bocah tewas tersengat listrik di dekat Rusun Penjaringan, Jakarta Utara, meminta pertanggungjawaban beberapa pihak terkait tewasnya korban.

Paman korban, Madrofik (64) meminta tanggung jawab PLN terkait peristiwa tewasnya GR.

Pasalnya, GR tewas tersengat listrik yang bersumber dari gardu PLN saat hendak mengambil bola di dekat lokasi.

"Kita minta bertanggung jawab pihak PLN. Jangan sampe terulang lagi," kata dia Kamis (5/12/2019).

Madrofik juga meminta tanggung jawab pengelola Rusun Penjaringan.

Dua Finalis SEA Games 2017 Telah Tersingkir, Peluang Timnas U-23 Indonesia Makin Besar

Persib Bandung Vs PSS Sleman: Rekor Bagus Head to Head, Namun Melempem di 3 Pertandingan Terakhir

Ahmad Dhani Tetap Bebas Meski Dapat Vonis Tambahan Vlog Idiot: Begini Hitung-hitungannya

Madrofik menilai peristiwa tewasnya korban di bekas lokasi rusun terjadi tanpa ada pengawasan.

Madrofik pun menilai ada keteledoran beberapa pihak di balik peristiwa ini.

"Biasanya kan dibongkar, ditutup pakai seng. Kok ini bisa nyablak begitu, kan keteledoran dia orang," ucap Madrofik.

Madrofik sendiri mengaku selama ini tidak tahu ada aliran listrik di lokasi tewasnya GR.

"Soalnya namanya udah dibongkar kan, udah nggak tahu kalau ada aliran listrik di situ. Nggak tahu. Kosong begitu aja," katanya.

(Gerald Leonardo Agustino)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved