Warga Parigi Kecewa Lihat Presiden Jokowi yang Resmikan Tol Kunciran-Serpong: Kenapa Gak Mampir Dulu
Warga Parigi Baru Pondok Aren Tangerang Selatan kecewa melihat Presiden Jokowi yang resmikan Tol Kunciran-Serpong.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK AREN - Puluhan warga Parigi Baru Pondok Aren Tangerang Selatan melongok dari balik pagar beton samping Gerbang Tol Parigi hanya untuk melihat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Jokowi menyambangi Gerbang Tol Parigi meresmikan Tol Kunciran-Serpong, Jumat (6/12/2019) petang.
Mereka sampai naik bangku, bahkan ada yang sampai naik ke loteng rumah untuk menyaksikan peristiwa bersejarah itu.
Mereka berterikak saat mendengar pejabat tinggi negara yang bergantian menyampaikan pidato dari kejauhan.
Weni (51) adalah salah satu warga Parigi Baru itu. Ia naik bangku dan berpegangan pada pagar beton sambil mengangkat kepalanya.
• Tim Mobile Legends Indonesia ke Final SEA Games 2019 Cabang eSports Usai Kalahkan Malaysia
• Bigetron RA Juara Dunia PUBG Mobile PMCO Fall Split Global Final 2019, Kantongi Hadiah Hampir Rp 3 M
• Jelang Semifinal Sea Games 2019 Timnas U-23 Indonesia Vs Myanmar, Indra Sjafri Latihan Adu Penalti
"Tadi mau ngeliat Pak Jokowi, eh enggak sampai sini. Enggak boleh katanya enggak ada undangan. Saya kaga diundang," ujar Weni sambil tertawa.
Ia ingin melihat sosok Jokowi secara langsung yang selama ini ditontonnya dari layar kaca.
"Pengin lihat saja, namanya Presiden. Di TV sih sering ngeliat," ujarnya.
Weni mengaku sebagai pemilih Jokowi saat Pilpres.
Ia kecewa orang yang dipilihnya tidak sempat menyapa.
"Milih dulu saya, makanya kecewa dia enggak kemari. Maksudnya sekalian ke sini gitu lho," ungkapnya.
Mengenakan batik dan celana panjang hitam serta kerudung abu-abu, Weni sudah berpenampilan laiknya tamu undangan acara peresmian itu.
Namun apa daya, ia hanya kebagian bising suara saat proses pembangunan jalan khusus roda empat atau lebih itu.
Posisi rumahnya yang hanya sepelemparan batu dari gerbang tol membuat Weni sempat tidak tahan setiap hari mendengar proses pembangunannya.