Begini Janji Manis Eks Dirut Garuda Ari Askhara ke Karyawan Tinggal Kenangan
Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Ari Askhara rupanya punya sebuah janji pada sejumlah karyawannya saat masih menjabat.
Pada Mei 2014, pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada itu didapuk menjadi Direktur Keuangan PT Pelindo III (Persero).
Tak lama setelah itu atau tepatnya pada Desember 2014, Ari dipindahtugaskan untuk menjadi Direktur Keuangan Garuda Indonesia.
Dua tahun menduduki posisi itu, Ari kembali dipindahkan menjadi Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT Wijaya Karya (Persero) pada 2016.
Namun, setahun berselang, Ari diangkat menjadi Direktur Utama PT Pelindo III.
Akhirnya, puncak karier Ari di BUMN terjadi pada September 2018. Kala itu Rini Soemarno menunjuk Ari menjadi Dirut Garuda Indonesia.
Rini berharap Ari bisa memperbaiki kinerja keuangan maskapai pelat merah itu. Pasalnya, saat Ari ditunjuk sebagai dirut, rugi bersih Garuda Indonesia tercatat sebesar sekitar 175 juta dollar AS, atau sekitar Rp 2,45 triliun.
Adapun pendapatan Garuda Indonesia tercatat hanya 38,9 juta dollar AS.
Namun, belum lama menjabat sebagai orang nomor satu di Garuda Indonesia, Ari langsung menghadapi rintangan. Saat itu, pria lulusan S2 Administrasi Bisnis Jurusan International Finance di Universitas Indonesia tersebut harus menghadapi protes dari masyarakat terkait mahalnya harga tiket pesawat.
Pada akhir tahun 2018, masyarakat menuding Garuda Indonesia sebagai pemrakarsa kenaikan harga tiket pesawat.
Karena Garuda menaikan harga tiketnya, akhirnya maskapai lain pun ikut-ikutan mengambil kebijakan serupa.
Akhirnya, pemerintah langsung turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebab, kenaikan harga tiket pesawat berdampak pada sektor lainnya.
Meski menuai polemik yang berkepanjangan, kenaikan harga tiket itu tak mampu menggoyahkan posisi Ari dari jabatan Dirut Garuda Indonesia. Kala itu Rini tetap memercayai Ari.
Kepercayaan dari Rini itu sempat dibuktikan oleh Ari melalui laporan keuangan Garuda Indonesia di sepanjang tahun 2018.
Pada 24 April 2019, Ari mengumumkan perusahaan tersebut berhasil mencetak laba bersih sebesar 809.840 dollar AS. Angka tersebut meningkat tajam dari tahun 2017, yang mana maskapai pelat merah itu merugi hingga 216,58 juta dollar AS.
Namun, laporan keuangan Garuda yang membaik itu ditolak oleh dua komisarisnya.