6 Ular Kobra Bersarang di Warung Mi Ayam Klaten, di Depok Sembunyi di CPU Komputer
Sebanyak 6 ekor anakan ular kobra meneror pemilik warung mi ayam di Dukuh Grembyang, Desa Karangwungu, Kecamatan Karangdowo.
Musim penghujan menjadi musim ideal bagi menetasnya telur-telur kobra. Fenomena ini juga ditemukan pada tahun sebelumnya.
Saat bertelur, induk kobra bisa menghasilkan telur mencapai 12-20 butir telur.
Telur-telur tersebut akan menetas dalam rentang waktu 3-4 bulan.
Indukan kobra tidak meletakkan telur-telurnya di sarang layaknya telur ayam.
Biasanya, telur-telur itu diletakkan di atas tanah, lubang, atau di bawah serasah atau tumpukan ranting atau sampah.

Agar telurnya menetas, induk kobra membutuhkan suhu yang lembap, karena jika panas telurnya akan kering.
Amir melanjutkan, "Bayangkan kamar mandi lembap enggak ada ventilasinya. Jadi kurang lebih itu suhunya."
Pada periode tertentu, induk kobra akan meninggalkan telur-telurnya dan membiarkan telur tersebut menetas sendiri.
"Begitu menetas, anak kobra akan menyebar ke mana-mana," katanya.
Mengingat berbahayanya ular kobra, Amir mengingatkan masyarakat untuk tidak menangani sendiri jika bertemu ular kobra.
Meski masih kecil, anakan ular kobra sama seperti kobra dewasa, sudah berbisa dan mematikan.
Jika menemukan telur ular kobra, sebaiknya telur-telur itu dipindahkan dengan memanggil ahli seperti petugas pemadam kebakaran maupun komunitas ahli ular.
Perlu diketahui bahwa ciri-ciri telur kobra yakni berwarna putih, berbentuk lonjong, memiliki cangkang dan ukurannya bervariasi tergantung dari induknya. (Tribun Solo/TribunJakarta.com/Kompas.com)