Polemik Anggota TGUPP Rangkap Jabatan
Kala Suara DPRD DKI Jakarta Terpecah Gara-gara Anggaran TGUPP
Pembahasan anggaran TGUPP berlangsung alot dalam rapat paripurna Banggar DPRD DKI Jakarta. Fraksi-fraksi di DPRD DKI terpecah menyikapi TGUPP.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Berbeda dibandingkan kubu PSI dan PDIP, beberapa fraksi lainnya di DPRD DKI terang-terangan menyatakan sikap setuju anggaran TGUPP dialokasikan dari dana APBD.
S Andyka, anggota DPRD DKI dari fraksi Gerindra salah satunya.
Ia secara terang-terang mendukung penggunaan APBD untuk membiayai TGUPP, meski dengan catatan laporan kinerja anggotanya harus kembali dievaluasi.
"Saya mendukung anggaran untuk TGUPP, hanya kalau ada sistem pertanggungjawaban ya itu yang harus diperbaiki," ucapnya.
Hal ini pun turut diamini oleh anggota DPRD DKI dari Fraksi PKS Dany Anwar.
Bahkan, ia menyebut, seharusnya pembahasan TGUPP ini tidak lagi menjadi polemik lantaran saat pembahasan di Komisi A, anggaran senilai Rp 19,8 miliar ini telah disetujui bersama.
"Pembahasan TGUPP ini sudah dibahas panjang lebar di Komisi A. Seluruh anggota Komisi A kecuali pak Gembong menyetujui anggaran TGUPP," tuturnya.
Ketua Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim pun setuju dengan anggaran TGUPP ini.
Ia pun menyebut, pemberian anggaran untuk TGUPP ini merupakan hal yang wajar demi membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam bekerja.
"Saya mendukung (anggaran TGUPP). Menurut saya ini perlu didukung demi percepatan pembangunan di Jakarta," ujarnya.
Berlangsung Alot, DPRD DKI Jakarta Putuskan Batasi Jumlah TGUPP Jadi 50 Orang

Pembahasan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta berlangsung alot.
Pembahasan yang dihelat di ruang rapat paripurna, lantai 3 Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat ini sendiri berlangsung sejak Senin (9/12/2019) sore.
Belasan anggota dewan yang hadir mengikuti rapat pun satu per satu menyampaikan pendapatnya soal tim bentukan Gubernur Anies Baswedan ini.
Saking alotnya pembahasan ini, pimpinan rapat sekaligus Ketua Banggar, yaitu Prasetyo Edi Marsudi sempat menskor rapat tersebut.