Terbakar Cemburu Suami Bunuh Istri

Pengakuan Suami Bacok Istri di Tangsel, Sebut Tak Niat Membunuh hingga Sempat Minta Diracun

HE (72), suami yang membacok istrinya, RO (42) hingga tewas mengaku tak benar-benar berniat membunuh.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Suharno
TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
HE alias Mbah (72), pelaku pembacokan istrinya sendiri, setelah diamankan di Mapolsek Pamulang, Tangarang Selatan, Selasa (10/12/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - HE (72), suami bacok istrinya, RO (42) hingga tewas mengaku tak berniat membunuh.

Hal itu disampaikan HE saat menjalani pemeriksaan oleh penyidik.

Di depan penyidik, HE yang akrab disapa Mbah itu mengungkapkan, ia tidak benar-benar berniat membunuh.

Mbah hanya ingin membuat istrinya cacat, namun aksi yang dilakukannya ternyata melampaui batas sehingga membuat sang istri kehilangan nyawa.

Hal itu dilakukan Mbah lantaran ia cemburu, karena beredar kabar bahwa istrinya telah berselingkuh.

Suami Bacok Istrinya di Tangsel Sempat Minta Diracun Karena Tak Tahan Dengar Sang Istri Selingkuh

Mbah ingin membuat cacat istrinya, sehingga sang istri tidak bisa selingkuh lagi.

Mbah bisa tenang bekerja dan merawat sang istri di rumah.

"Kalau sudah cacat, enggak laku, tinggal tak rawat sendiri, kerja tenang. Eh jadinya gitu," ujar Mbah.

Mengetahui sang istri meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit, Mbah menyesal.

Ia teringat anaknya yang baru berusia tiga tahun.

"Nyesel banget namanya sudah punya anak," ujarnya.

Kronologi Kejadian

Selasa dini hari (10/12/2019), pria yang kerap dipanggil Mbah itu, pulang ke rumahnya di bilangan Jalan Flamboyan, Pamulang Barat, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

HE alias Mbah (72), pembacok istrinya sendiri diamankan di Mapolsek Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (10/12/2019).
HE alias Mbah (72), pembacok istrinya sendiri diamankan di Mapolsek Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (10/12/2019). (TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir)

Saat Mbah pulang, sang istri sedang menonton TV sambil tiduran di sebelah anaknya yang baru berusia tiga tahun.

Sang anak sudah dalam kondisi terlelap.

Mbah mencolek istrinya minta dibuatkan kopi, karena lelah sehabis pulang kerja mulung.

"Saya towel, ada kopi enggak," ujar Mbah di ruang pemeriksaan Unit Reskrim Polsek Pamulang, menjelaskan kepada penyidik.

Namun sang istri justru menjawab ketus, "Sudah sana lu," ujar sang istri seperti ditirukan Mbah.

Mendengar jawaban istrinya, Mbah naik pitam.

Kondisi rumah tangga mereka yang memang sedang tidak baik-baik saja, ditambah bayang-bayang kabar perselingkuhan, membuat Mbah emosi.

Mbah kemudian mengambil golok di atas kulkas.

Beberkan Sosok Selir AA Eks Dirut Garuda, Pramugari Senior: Saya Gak Bisa Bilang Itu Bohong

Mbah yang kalap, langsung membacok bagian wajah istrinya.

Setelah membacok istrinya, HE melarikan diri. Sementara RO dilarikan ke RSU Tangsel dan meninggal di perjalanan.

Hal itu disampaikan Kapolsek Pamulang, Kompol Hadi Supriatna saat ditemui di Mapolsek Pamulang.

"Pelaku melarikan diri ke rumah putranya di Gunung Sindur," ujar Hadi.

"Kaburnya ke runah anaknya. Tapi saat itu anggota langsung melakukan penyelidikan dan berhasil ditangkap jam 04.00 WIB subuh tadi," jelasnya.

Aparat pun langsung menyusul ke rumah putra si pelaku di bilangan Rawa Kalong, Gunung Sindur.

Rumah tersebut dikepung, dan RE keluar rumah sambil mengacungkan golok.

"Saat didatangi Tim Vipers ke rumah putranya, dia keluar dengan mengacungkan golok. Namun dapat dilumpuhkan anggota dengan tangan kosong," ujar Hadi.

Setelah ditangkap, RE pun diamankan di Mapolsek Pamulang.

Sebut Pemecatan Dirut Garuda Bak Cabut Duri Menancap, Pramugari Senior: Banyak Teman Gelar Syukuran

Motif Karena Cemburu

Kanit Reskrim Polsek Pamulang, Iptu Totok Riyanto, mengungkapkan HE tega membacok istrinya yang berinisial RO karena cemburu.

"Motifnya karena cemburu," ujar Totok saat dihubungi menggunakan aplikasi pesan singkat.

HE mengayunkan golok ke bagian wajah istrinya hingga luka parah dan dinyatakan meninggal dunia.

Di ruang penyidikan Unit Reskrim Polsek Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Mbah mengaku kepada penyidik bahwa dirinya sendiri tidak pernah memergoki secara langsung istrinya berselingkuh.

"Jujurnya, bininya itu selingkuh, terus. Ya itu sama Tarsim itu. Tau persis sih enggak, cuma kan ramai," ujar Mbah.

Sejak 2012 lalu pernikahan mereka yang sama-sama berstatus sudah pernah menikah, alias janda dan duda, isu perselingkuhan baru menerpa beberapa tahun belakangan.

Mbah yang merasa sudah banting tulang bekerja sebagai pemulung, untuk menghidupi istri dan anak yang masih kecil, berat memendam kabar perselingkuhan yang disampaikan orang-orang di sekitarnya.

Mbah Kerap Minta Dibunuh Istri

Dengan suara berat, dan tangan terborgol, Mbah bahkan mengatakan, sering meminta agar istrinya lebih baik membunuh dirinya.

Hal itu ia lakukan lantaran Mbah sudah tak tahan dengar kabar istrinya telah berselingkuh.

Mbah rela jika yang membunuh adalah istri tercintanya sendiri.

"Sebelum kejadian gini, embah sering ngomong. Tega-tegain, bikinin kopi kan saya enggak tahu, campurin obat tikus kek, yang banyak biar mati," ujar Mbah menirukan percakapan dengan istrinya.

"Enggak apa-apa saya, rela saya kalau kamu yang matiin (saya)," sambungnya.

(TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir/Muji Lestari)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved