Hingga Akhir Tahun 2019, Pemadam Jakarta Timur Sudah Evakuasi 312 Sarang Tawon Ndas

Permintaan evakuasi sarang Tawon Ndas ke jajaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur bertambah.

Penulis: Bima Putra | Editor: Suharno
ISTIMEWA/Dokumentasi BNPBSudin PKP Jakarta Timur
Personel Sudin PKP Jakarta Timur saat mengevakuasi sarang Tawon Ndas di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (23/6/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Laporan permintaan evakuasi sarang Tawon Ndas ke jajaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur setiap harinya bertambah.

Kasi Ops Sudin PKP Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan hingga kini pihaknya sudah mengevakuasi 312 sarang tawon ndas di permukiman warga.

"Dari bulan Januari sampai tanggal 9 Desember 2019 ini kita sudah mengevakuasi 312 sarang tawon. Wilayahnya tersebar di 10 Kecamatan," kata Gatot di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (11/12/2019).

Evan Dimas Pakai Kursi Roda, Pemain Vietnam yang Mencederainya di Final Sea Games 2019 Banjir Bonus

Hasil Lengkap Liga Champions Rabu Dini Hari, 1 Tim Liga Italia Serie A Gugur, Duo Inggris Melaju

Bila dirinci, Kecamatan Cipayung menempati urutan pertama dengan jumlah evakuasi sebanyak 62, Kecamatan Duren Sawit sebanyak 57.

Kecamatan Cakung sebanyak 38 kasus, Kecamatan Kramat Jati sebanyak 32 kasus, Kecamatan Ciracas sebanyak 29, Kecamatan Pulogadung sebanyak 27.

"Kecamatan Makasar jumlah yang dievakuasi 21 sarang tawon, Kecamatan Pasar Rebo 20, Kecamatan Jatinegara 14, dan Kecamatan Matraman 10, dan dua kasus lain bantuan evakuasi," ujarnya.

Gatot menuturkan pemusnahan sarang tawon bernama latin vespa affinis umumnya dilakukan dengan cara direndam.

Namun bila lokasi sarang tawon membahayakan dan tak memungkinkan untuk dievakuasi, pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar.

"Untuk ukuran bervariasi, ada yang diameternya sampai 70 sentimeter. Lokasinya ada yang di atap rumah warga, pohon. Kita juga pernah evakuasi di tiang listrik," tuturnya.

Permintaan evakuasi sarang tawon ndas di Jakarta Timur sendiri meningkat sekitar 20 persen dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

Gatot menduga peralihan musim jadi sebab tawon yang sengatannya dapat mengakibatkan kematian itu dipengaruhi faktor cuaca.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved