Jelang Akhir Kepemimpinannya, Ini Alasan Wali Kota Tangsel Airin Baru Buat Nomor Panggil Darurat
Pemerintah Kota Tangerang Selatan ( Pemkot Tangsel) baru saja meluncurkan nomor panggil darurat (NPD) 112 yang bisa digunakan masyarakat
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Pemerintah Kota Tangerang Selatan ( Pemkot Tangsel) baru saja meluncurkan nomor panggil darurat (NPD) 112 yang bisa digunakan masyarakat untuk melaporkan bencana ataupun kegawatdaruratan.
Nomor panggilan terintegrasi itu baru diluncurkan diujung kepemimpinan Wali Kota Airin Rachmi Diany pada periode ke duanya.
Setelah 11 tahun Tangsel berdiri, nomor pelayanan yang sangat penting itu baru hadir.
Airin mengatakan, hal itu karena nomor darurat 112 merupakan program Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
"Kan sebetulnya program pemerintah sekitar satu Tau dua tahun yang lalu. Tadi Pak Dirjen katakan, baru 7% se-Indonesia yang melakukan 112," ujar Airin selepas peluncuran NPD tersebut di Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Rabu (11/12/2019).
Lebih jauh, Airin mengakui, selama ini, Pemkot Tangsel terus mempersiapkan diri untuk membuat pelayanan masyarakat yang siap tanggap.
"Karena pengalaman gini lho, manakala kita cepat-cepat launchjng tapi kita sendiri belum siap, misalnya sarana prasarananya sendiri belum siap," ujarnya.
Penambahan sarana tersebut terus dilakukan, utamanya terkait dinas yang bersangkutan dengan pelayanan publik.
Seperti diketahui, sejumlah dinas termasuk kepolisian terintegrasi pada nomor darurat itu : Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Sar Nasional (Basarnas), Dinas Sosial, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Kepolisian.
"Kan Damkar saja alatnya kita terus tdambahkan, Puskesmas terus kita tambahkan, rumah sakit terus kita bangun. Mana kala itu belum siap semua, tapi kita sudah launching, nanti masyarakat malah apatis dan tidak mau pakai 112," ujarnya.
Setelah sudah dirasa siap, Airin baru meluncurkan nomor penanganan darurat itu.
"Makanya intern dulu kita siapkan, setelah semuanya yakini, kita simulasikan, sudah iya, kita launching," jelasnya.