Pesan Sebaran Soal Waspada Ular di Tangsel dan Pencegahan Menggunakan Ijuk Hoaks!

Dalam broadcast tersebut tertera imbauan waspada dan tips menghindari ular masuk ke dalam rumah.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
ISTIMEWA
Istimewa) Tangkapan layar pesan sebaran terkait hoaks waspada ular di Tangsel. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir 

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Beredar melalui media sosial dan aplikasi pesan singkat tentang waspada ular di Tangerang Selatan (Tangsel) mengatasnamakan Yayasan Sioux Ular Indonesia.

Dalam broadcast tersebut tertera imbauan waspada dan tips menghindari ular masuk ke dalam rumah.

Berikut adalah pesan sebaran atau broadcast message hoaks itu:

Info utk waspada
Untuk wilayah Tangsel (Bintaro, Ciputat, Depok, BSD dan sekitarnya) lagi BANYAK ULAR.
Tips seputar cara pencegahan sbb :

1. SABU (Serum Anti Bisa Ular) terdekat komplek:
- Rs.Eka ,Serpong
- Rs. Suyoto, Veteran
- Rs. Fatmawati
- Rs. Dr. Cipto M
Dan Semua RSUD

2. Agar warga persiapkan keset IJUK pada pintu masuk utama juga samping. Ada di Acehardware atau pasar Ciputat, pasar Jombang.
Ular takut dengan IJUK bukan garam.

3. Taburkan KARBOL-OBAT PEL SEREH pada setiap LUBANG SALURAN AIR bagian dalam (kamar mandi, tempat cuci piring, dll) dan luar rumah (drainase) tersedia di pasar Modern.

4. *Pasang TALI IJUK (ada di toko bangunan yang biasa dipakai sbg pengikat bambu dan anggrek) di sepanjang Tembok Pembatas dengan warga sebelah komplek.

5. Bila ketemu dengan ular lebih baik diam jangan bergerak sampai menjauhi kita lalu ambil ember, ditutup dan tekan dengan benda yang berat.

6. Bila terkena gigitan berbisa, ikat segera bagian atas dr titik gigitan tsb sekencangnya/ Ikatan tidak boleh kencang, tapi cukup utk memperlambat aliran bisa dalam darah. Jika diikat kencang khawatir akan menimbulkan pembengkakan atau bahkan matinya aliran darah dan menimbulkan necrosis. Usahakan jangan panik. Sambil mencari RS terdekat.
Dan bila memungkinkan, tempelkan isi dr batang pohon pisang muda (ares).

Driver Taksi Online Dibegal Penumpangnya, Ditusuk Lalu Ditinggal di Pinggir Jalan

7. POTONG semua dahan pepohonan yang sudah melewati tembok pembatas dengan warga sebelah komplek dan yang MENEMPEL pada tembok rumah masing masing agar tidak sbg PENGHANTAR atau JALUR masuk ular.

8. BUANG atau SINGKIRKAN semua sisa barang apapun khususnya luar rumah agar tidak menjadi tempat pemberhentian ular.

9. Periksa kembali bawah TABUNG GAS 12 kg, karenq dari pengalaman pawang, bisa bersembunyi dibawanya ANGKAT dan periksa sebelum dibeli.

10. Bila BISA' TERKENA MATA JANGAN DIKUCEK. Rendam Mata dalam air sambil DIKEDIP-KEDIPKAN berulang selama 1 jam.

11. TUTUP SEMUA LUBANG DRAINASE atau.SALURAN LAINNYA dengan kawat nyamuk dan atau ijuk. Ular bertelur sebanyak 9-15 butir. Setahun bisa sampai 3x bertelur. Telurnya tidak akan menetas bila sudah tersentuh tangan. Ular mencari makan pada sore-malam hari. Semoga kitau senantiasa didalam perlindunganNya.

"Salah itu, salah, bukan dari kami. Pesan itu disandingkan dengan rilis kita soal satpam meninggal akibat digigit ular weling di Kelapa Dua," terang Aji, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, saat dihubungi TribunJakarta.com, Jumat (13/12/2019).

Aji juga memberikan review tentang pencegahan ular yang salah itu. Berikut penjelasannya:

1. Ketersediaan Serum Anti Bisa Ular (SABU) selalu bergerak dinamis. Sebaiknya berlatih penanganan pertama dgn imobilisasi dibanding mencari stok SABU.

2. Ular tidak takut ijuk, pemasangan karpet ijuk dan tali ijuk tidak mempengaruhi aktifitas ular. (Review dari Sioux berdasarkan pengalaman dan percobaan).

3. Bau menyengat yang alami maupun kimia memang tidak disenangi ular, namun membuang zat kimia berlebihan di lubang-lubang menjadikan ular akan berpindah ke gudang atau kamar atau ruangan yang jarang digunakan tetapi banyak tikus. Ular tidak bersarang, dia nomaden mengikuti bau mangsanya.

4. Ular tidak takut tali ijuk, jadi percuma dipasang.

5. Teknik menangani ular harus dipelajari dan dilatih oleh orang yang paham karakter ular. Tidak semua ular dapat diatasi dengan tutup ember.

6. Torniket dan ikat di lengan tidak boleh digunakan untuk penanganan gigitan. Penggunaan getah tanaman juga salah. Yang benar adalah teknik imobilisasi sistem pembidaian seperti patah tulang.

7. Ada banyak ular yang terestrial atau hidup di tanah. Dia tidak baik pohon untuk berpindah.

8. Benar untuk menyingkirkan sisa barang khsusunya di luar rumah agar tidak nenjadi tempat ular singgah.

9. Benar bagian bawah tabung gas bisa menjadi tempat ular sembunyi. Tapi ular berpindah-pindah.

10. Penanganan semburan kobra (hanya kobra yang nyembur) adalah dengan teknik irigasi di mata dengan 5-7 liter air bersih. Tidak direndam dan jangan dikucek atau gosok. Lalu bawa ke instalasi medis.

11. Ijuk tidak ada manfaatnya untuk menutup.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved