Pengakuan Nurdin, Pria Asal Sumsel yang Bunuh Istrinya di Keramaian Pasar: Dia Tidak Nurut Kata Saya
Nurdin, pria yang membunuh istrinya sendiri mengungkapkan alasannya tega berbuat sadis.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Suharno
"Dia tidak menuruti kata saya, untuk tidak lagi berteman dengan AS" ujar Nurdin.
Nurdin takut istrinya tersebut kembali meninggalkannya bersama anak-anak.
Lantaran beberapa bulan lalu, selama 4 hari sang istri pergi ke Bengkulu bersama teman wanitanya AS.
"Saya takut dia kembali pergi bersama temannya AS, makanya saya larang mereka berteman,"ujarnya.

Sang Istri Sempat Menantang Nurdin untuk Membunuhnya
Dikatakan Nurdin, saat ia menjemput korban yang sedang bersama AS sepulang dari pasar, korban menolak.
Penolakan dari Marsitah rupanya meninmbulkan percekcokan antara Nurdin dan sang istri.
Saat itu Marsitah sempat menantang Nurdin untuk membunuhnya.
"Istri saya sempat mengatakan, dak usah jemput-jemput, kalo mau bunuh, bunuh," ujar Nurdin menirukan ucapan sang istri.
"Saya tusuk 8 kali, di perut, dada dan kepala,"tambah Nurdin.
• Dampingi Betrand Peto Belajar untuk Hadapi Ujian, Ruben Onsu Beri Wejangan Ini Pada Sang Putra
Pelaku Dikenal Jarang Bersosialisasi
Pelaku dikenal warga sebagai orang yang jarang bersosialisasi.
Oleh warga, Nurdin dikenal tak pernah membaur dengan masyarakat.
Hal tersebut diungkap oleh Kepala Desa Tanjung Besar, Muhin.
"Suami korban memang jarang sekali membaur dengan warga atau ngobrol-ngobrol," ujar Muhin.