Chef Arnold Poernomo Beberkan Rahasia Sukses Berbisnis Kuliner
Arnold Poernomo atau yang akrab disapa Chef Arnold membeberkan kiat-kiat sukses dalam berbisnis kuliner di era masa kini.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMANG - Arnold Poernomo atau yang akrab disapa Chef Arnold membeberkan kiat-kiat sukses dalam berbisnis kuliner di era masa kini.
Seiring perkembangan waktu, tren ragam kuliner terus bermunculan. Aneka ragam makanan kini tak lagi hanya sekedar untuk pemenuh perut, melainkan sudah menjadi sebuah gaya hidup yang dipenuhi sehari-hari.
Nah bicara bisnis kuliner, menurut Chef yang terkenal lewat ajang MasterChef ini baik bagi para pengusaha kuliner untuk memiliki produk dengan kualitas yang baik serta identitas produk yang original.
Artinya, produk yang dipasarkan harus merupakan produk asli kreasinya sendiri yang memiliki ciri khas atau keunikan tersendiri.
"Seperti bedanya apa sama yang lain. Bukan cuma beda branding. Kalau cuma branding tidak akan (bertahan) lama," kata Arnold di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (16/12/2019).
"Bagaimana bisa berkompetisi baik kalau produknya mengcopy dan gak ada identitas? kalau sudah pakai bahan original dan sudah punya identitas, pasti mempronosikan dan menjualnya lebih pede. Orang makan, menikmati, dia tau ciri khasnya ini cuma ada di sini," bebernya.
• Tak Harus Berendam di Got, Inspektorat DKI Jelaskan Proses Seleksi Pegawai Honorer
• Komentari Kisruh Penghentian KS-NIK, DPD Gelora Bekasi: Jangan Halang-halangi Secara Politik
Sebagaimana diketahui, pria yang berprofesi sebagai chef profesional ini juga telah membuka beberapa gerai usaha kulinernya di beberapa wilayah.
Salah satunya, adalah bisnis kuliner yang menyajikan menu rice bowl bernama Mangkok Ku yang ia dirikan dengan berkolaborasi bersama Gibran Rakabuming, Kaesang Pangareb, dan Randy Kartadinata.
Berkaca dari pengalamannya tersebut, ia mengatakan agar para pengusaha seharusnya tak hanya melihat sebuah produk hanya dari pertimbangan tren saja. Namun, juga sebuah produk yang bisa dinikmati setiap hari.
"Kalau bicara Mangkok Ku, tipsnya tidak bikin makanan yang hype. Kita bikin makanan yang bisa dinikmati setiap hari. Itu yang ditonjolkan, itu identitasnya. Yang hype itu tidak sustain, namanya juga hype. Hype akan terlalu ikutin tren. Tren itu yang akan cepet turun," bebernya.
