Jadi Driver Ojol Bercadar Desi Sempat Khawatir Dikira Teroris, Penumpang Suka Banyak Tanya Ini
Desi juga ingin membuktikan bahwa dengan bercadar tak menghalanginya untuk tetap bisa ngebid di jalanan Ibu Kota
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Sebagai driver ojek online (ojol) bercadar, Desi Minarti (27) berharap masyarakat tak segan mengajaknya berkomunikasi.
Dari banyaknya armada ojol yang ngebid di jalan Ibu Kota, jarang sekali ditemui driver perempuan bercadar.
Wanita kelahiran tahun 1992 ini pun menjadi satu diantara driver perempuan bercadar.
Sejak 2016, ia sudah mendaftar sebagai ojol khusus pengantaran barang.
Akibat jarak tempuh yang dirasanya terlalu jauh sementara rumahnya berada di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Desi pun meminjam akun sang suami, Abdul Kohar (32) untuk menarik penumpang.
Selepas anak sulungnya berangkat sekolah, Desi sudah bersiap dengan jaket kebanggaannya, helm dan sarung tangan.
• Detik-detik 8 Anggota Brimob Tersambar Petir di Gunung Ringgit, 3 Orang Meninggal Dunia
Karena dirinya bercadar, Desi tak perlu lagi memakai penutup mulut atau masker.
Sehingga, bila tak dilihat secara seksama, jarang sekali yang menyadari jika Ibu 3 anak ini mengenakan cadar.
Perempuan yang mengenakan cadar memang masih menjadi minoritas di Indonesia, meskipun Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia.
Oleh karena itu, ketika ngebid di jalan Desi mengaku kerap kali mendapatkan banyak pertanyaan dari para penumpangnya.
Penumpang yang menyadarinya jika dirinya mengenakan cadar akan bertanya.
"Biasanya mereka menanyakan seperti ini 'loh mbaknya pakai cadar tapi jadi ojol?' Hal-hal seperti itu yang lebih sering ditanyakan," katanya saat dikonfimasi, Selasa (17/12/2019).
Dengan santai dan ramah, Desi menjawab jika ia ingin menambah pemasukan untuk keluarganya.
Selain itu, Desi juga ingin membuktikan bahwa dengan bercadar tak menghalanginya untuk tetap bisa ngebid di jalanan Ibu Kota.
Meskipun bercadar, Desi mengaku orang yang humble dan enak untuk diajak bicara.
• Azura Luna Ngaku Sosialita, Nyatut Rumah Orang Hingga Ngemis Minta Diangkat Anak, Ini Faktanya
Sehingga ia ingin menghilangkan stigma masyarakat yang sampai saat ini masih banyak yang jarang mengajaknya berkomunikasi atau sekedar bertegur sapa.
"Harapan saya selama ini supaya masyarakat mau mengajak wanita bercadar seperti saya untuk berkomunikasi. Memang penampilan saya bercadar tapi saya enak kok diajak ngobrol."
"Kalau mereka tegur saya di jalan saya juga senyum meskipun senyumnya enggak kelihatan karena memakai cadar," sambungnya.
Berulang kali Desi menekankan bahwa dia sama seperti manusia lainnya. Yang membedakan hanya penampilan luarnya saja.
"Saya sama kok seperti yang lain. Coba deh orang yang selama ini melihat saya di jalan malah buang muka, sapa saya aja."
"Saya mau kok diajak ngobrol. Saya memakai cadar memang karena ingin memperbaiki diri dan mendapat hidayah saja," ungkapnya.
Takut dibilang teroris
Menjadi seorang driver perempuan bercadar, Desi rupanya menyimpan kekhawatiran tersendiri.
Hal ini semakin terasa ketika beredarnya pemberitaan penangkapan teroris bersama istrinya yang mengenakan cadar.
"Ketakutan ke arah sana pasti ada ya. Apalagi teroris yang ditangkap istrinya mengenakan cadar," katanya.
Oleh sebab itu, ia kembali mengatakan agar orang lain lebih banyak mengajaknya berkomunikasi.
Sebab bila selama ini menyapa lebih dulu ketika di jalan, banyak sekali sikap orang yang justru tak ramah kepadanya.
"Ya itu Allahualam ya kalau itu. Ketika beredar pemberitaan seperti itu banyak yang lihatin saya ketika sedang ngebid di jalan. Dilihat dengan tatapan sinis pun ada."
"Makanya saya bilang coba diajak komunikasi dulu, sebab enggak semua orang jahat," lanjutnya.
Pemberitaan itu pun juga mengganggu pikiran keluarganya. Orang tua Desi dan sang suami menjadi takut ketika Desi sedang bekerja.
Sekalipun jika di lingkungan rumahnya, para tetangganya sudah terbiasa dengan perempuan bercadar.
"Jujur aja keluarga saya sempat khawatir ya pas ada pemberitaan semacam itu. Ya tapi kita semua hanya bisa berserah diri saja. Mereka selalu ingetin saya untuk hati-hati."
"Ya sudah kamu hati-hati di jalan, jaga diri baik-baik, biasanya selalu berucap seperti itu kalau keluarga di rumah," ungkapnya.
• Vanessa Angel Menikah Diduga Demi Konten, Ini Pengakuan Sang Ayah ke Jane Shalimar: Capek Ngeladenin
• Link Live Streaming Pertandingan Persija Vs Persebaya Liga 1 2019, Malam Ini Pukul 18.30 WIB
Gantungkan hidup dari ojol
Saat suaminya masih bekerja sebagai supir perusahaan, Desi menjadikan pekerjaan ojol untuk sampingan saja guna menambah pemasukan keluarga.
Namun, terhitung mulai awal tahun 2019 lalu, sumber pemasukan keluarganya justru dari ojol.
Hal ini lantaran perusahaan tempat suaminya bekerja mengalami kebangkrutan dan Abdul di PHK.
Tak sampai di situ saja, ujian pun kembali hadir di pertengahan tahun 2019 lalu.
Abdul divonis mengidap Hepatitis A yang membuatnya tak bisa terlalu lelah.
Sehingga saat ini, Desi ngebid seorang diri sejak pagi hingga sore hari.
"Pas ketahuan penyakitnya apa ya sekarang saya yang ngebid dari pagi sampai sore. Dapatlah pemasukan sekitar Rp 100-150 ribu. Nah kalau kondisi suami saya sedang fit maka dia akan melanjutkan ngebid sore ke malam."
"Hanya saja saya bilang jangan terlalu memaksakan. InsyaAllah rezeki itu ada selama kita berusaha," tandasnya