Teror Ular Kobra

Cerita Emak Iin Rasa Lelah Hilang Jika Pegang Ular Hingga Dijuluki Dewi Ular, Koleksinya Ratusan

Indrastuti (55) yang biasa disapa Iin Ayu mengaku tak takut dengan kehadiran ular. Iin pun dikenal dengan sebutan Dewi Ular.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Suharno
Dok. Sudin Gulkarmat Jakarta Utara
Seekor ular sanca ditangkap di Kawasan Pelabuhan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (23/9/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, PURWOKERTO - Indrastuti (55) yang biasa disapa Iin Ayu mengaku tak takut dengan kehadiran ular.

Padahal, fenomena maraknya kehadiran ular kobra menjadi sorotan akhir-akhir ini.

Ular kobra banyak ditemui di permukiman warga.

Namun, hal itu berbeda dengan yang dirasakan Iin Ayu, emak-emak pencinta ular asal Purwokerto.

Iin menjadikan rumahnya di Jalan Kecamatan No 3, Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan menjadi showroom koleksi ular-ular miliknya.

Iin Ayu yang juga dikenal sebagai Dewi Ular menyukai ular sudah sejak kecil.

Sejak 1990 dia mulai mengoleksi ular, dan kala itu mempunyai ular sanca sepanjang 3 meter.

Nama Dewi Ular sendiri dia dapatkan dari dalang Enthus karena dulu Iin sering sering membawa ular kemana-mana saja.

Saat masih kecil, Iin suka bermain ular-ular di sawah dan kebun dekat rumahnya.

"Dulu waktu kecil suka main ular lalu dimasukkan ke dalam tas dan dibawa pulang. Sesekali saya tangkap ular yang berbisa dan tidak apa-apa gitu," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (18/12/2019).

Iin Ayu sudah mengoleksi sekitar 100 ekor ular baik yang berbisa ataupun yang tidak berbisa.

Salah satu jenis ular miliknya yang menjadi primadona adalah jenis King Kobra merah dari Sumatera.

Kesenangannya memelihara ular menurutnya adalah sebagai hobi saja.

Penampakan sebagian anak ular kobra Jawa yang ditemukan di Masjid At Taqwa di Perumahan Griya Adi, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa (17/12/2019).
Penampakan sebagian anak ular kobra Jawa yang ditemukan di Masjid At Taqwa di Perumahan Griya Adi, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa (17/12/2019). (Tribun Solo/Agil Tri)

Di rumahnya tersebut sering menjadi tempat kumpul-kumpul komunitas reptil, ular dan lainnya.

Iin Ayu juga menanggapi munculnya fenomena banyaknya ular kobra yang bermunculan di permukiman warga.

Menurutnya akhir tahun ini beberapa jenis ular memang sedang menetas atau melahirkan.

Jika ular sudah menetas, biasanya persediaan makan habis sehingga akan keluar.

"Ular itu kalau sudah menetas akan cari makan sendiri dan ditinggal induknya," imbuhnya.

Keberadaan ular yang berada di dalam rumah itu dipicu karena kondisi ruangan atau rumah yang lembab dan nyaman untuk ular itu sendiri.

Contohnya saja adalah berada di timbunan barang bekas yang sangat berpotensi menjadi sarang ular.

Iin Ayu juga memberikan tips-tips bagaimana jika bertemu dengan ular.

"Kobra itu pasti menyerang, oleh karena itu jangan sekali-kali menggunakan tangan kosong, jangan panik, tenang, gunakan alat bantu seperti ranting, sapu atau lainnya.

Kalau memang kepepet dibunuh saja tidak papa," ujarnya.

Iin menyampaikan jika ular sebenarnya tidak suka dengan bau yang menyengat seperti karbit.

"Ular tidak takut dengan garam, itu salah, garam sama sekali tidak berpengaruh dengan ular. Kalau ingin aman tebar saja karbit di sekitar rumah," tambahnya.

Bukan hanya mengoleksi ular, Iin beserta teman-teman komunitas pecinta ular dan reptil terkadang memberikan sosialisasi kepada anak-anak sekolah.

Mereka memberikan edukasi kepada anak-anak bagaimana membedakan ular yang berbisa dan mana yang tidak berbisa.

Iin Ayu tergabung dalam komunitas Bawor 'Banyumas Wong Reptil.

Iin menjadi anggota komunitas paling tua yang suka dengan ular-ular berbisa.

Anak-anak pecinta alam juga terkadang sering datang kerumahnya hanya untuk sharing dan bertanya-tanya bagaimana menghadapi ular.

Ada hal menarik yang dia rasakan sebagai pecinta ular.

Ketika Iin merasa capek bekerja jika dia memegang atau bercengkrama dengan ular, maka capek-capeknya bisa hilang.

"Saya merasa nyaman dekat dengan ular, tidak tahu kenapa capeknya hilang," pungkasnya.

Aji Kaget Bangun Tidur Lihat Ular Kobra

Ular kobra yang masuk ke dalam kamar Aji.
Ular kobra yang masuk ke dalam kamar Aji. (Istimewa)

Bangun dari tidurnya, Aji Sastra tak menyangka dengan apa yang ada dihadapannya.

Seekor ular berjenis kobra berwarna hitam legam tengah berjalan keluar dari kamar tidur rumahnya yang beralamat di Jalan Merdeka, Sukmajaya, Kota Depok.

Dikonfirmasi TribunJakarta.com, Aji membeberkan bahwa ketika kejadian dirinya memang lupa menutup pintu kamarnya dan tertidur pulas diatas kasurnya.

"Semalam emang hujan deras mas, tadi saya bangun sekira pukul 17.30 WIB. Pas saya mau keluar ada, ular kobra satu meter kurang lebihnya kebangung gitu mau keluar kamar saya," kata Aji, Rabu (18/12/2019).

Lanjut Aji, ular kobra tersebut sempar bersembunyi dibalik karpet dalam kamar tidurnya.

Tak berselang lama, ular tersebut pun berhasil dievakuasi dan ia buang ke tempat yang aman.

Aji menduga, ular kobra tersebut muncul dari kebun yang tak terurus yang ada di halaman rumahnya.

"Memang kebun di halaman rumah saya itu tidak keurus, kayaknya muncul dari sana sih ularnya," katanya.

Pekerja Bangunan Evakuasi Ular Bermodal Jaket

Pekerja bangunan saat mengevakuasi ular sanca di MTSN 23 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Pekerja bangunan saat mengevakuasi ular sanca di MTSN 23 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Istimewa/Dok Sekolah)

Ular sanca yang ditemukan di MTS Negeri 23 Pejaten Timur dievakuasi oleh seorang pekerja bangunan.

Pantauan TribunJakarta.com, sekolah tersebut memang tengah dalam proses renovasi.

Seorang pekerja bangunan bernama Subianto mengatakan, saat itu ia sedang mengecat tembok dan atap di samping ruang Tata Usaha (TU) di lantai dua.

"Saya dan teman saya lihat ular itu sudah melilit di paralon atas," kata Subianto saat ditemui di lokasi, Rabu (18/12/2019).

Ia langsung melaporkan temuan itu ke pihak sekolah. Setelahnya, rekan seprofesi Subianto melakukan evakuasi.

"Teman saya berani karena sepertinya ini ular habis makan, dia diam saja soalnya. Dia pakai jaket awalnya pas nangkap. Nggak banyak perlawanan juga pas ditangkap," jelas dia.

Ular sanca yang ditemukan di samping ruang TU MTSN 23, Pejaten Timur, Pasar Minggu
Ular sanca yang ditemukan di samping ruang TU MTSN 23, Pejaten Timur, Pasar Minggu (Istimewa)

Selama bekerja sebagai pekerja bangunan, Subianto mengaku baru pertama kali menemukan ular.

"Seumur-umur kerja baru kali ini nemuin ular," tuturnya.

Kepala Tata Usaha MTS Negeri 23 Pejaten Timur, Laila, mengatakan ular sanca memiliki panjang sekitar tiga meter.

"Di tempat itu padahal sebelumnya kita mondar-mandir, nggak tahu kalau ada ular," kata Laila.

Lokasi penemuan ular sanca tersebut memang cukup jauh dari jangkauan. Ular melilit di paralon di dekat atap ruangan.

Laila menduga ular itu berasal dari aliran Kali Ciliwung di samping sekolah.

Namun, ia mengatakan pihak sekolah baru pertama kali menemukan seekor ular. Ia juga memastikan tidak ada korban dalam kejadian ini.

Laila, mengaku cemas setelah peristiwa penemuan ular sanca.

Dua Pemuda Buat Pria Tua Bonyok, Pelaku Malah Lakukan Ini saat Diciduk Tim Jaguar: Pura-Pura Saja!

Sang Ibu Terkubur Pasir, Bayi 12 Bulan Menangis dan Terduduk di Sekeliling Runtuhan Bangunan

Waste4Change Sebut 775 Ton Sampah per Hari di Kota Bekasi Bocor ke Laut, Ini Tanggapan Pemkot Bekasi

Apalagi, ular sepanjang tiga meter itu ditemukan tepat di samping ruangannya.

"Sekarang kalau mau apa-apa harus lihat kanan-kiri dulu, takutnya ada ular lagi," kata Laila saat ditemui di lokasi, Rabu (18/12/2019).

"Ditambah ada yang bilang kalau ular itu berpasang-pasangan. Kita takutnya masih ada satu lagi nih pasangannya," lanjut dia.

Mengantisipasi ular kembali muncul di sekolah, pihak sekolah sudah memberikan imbauan kepada para wali kelas.

"Sudah ada imbauan langsung dari kepala sekolah. Dia minta kelas selalu bersih, jangan ada sampah, kemudian lebih waspada," ujarnya.

Laila menduga ular itu berasal dari aliran Kali Ciliwung di samping sekolah.

Namun, ia mengatakan pihak sekolah baru pertama kali menemukan seekor ular. Ia juga memastikan tidak ada korban dalam kejadian ini. (TribunJateng.com/TribunJakarta)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved