Waste4Change Sebut 775 Ton Sampah per Hari di Kota Bekasi Bocor ke Laut, Ini Tanggapan Pemkot Bekasi
Dinas Lingkungan Hidup membantah data potensi kebocoran sampah dari wilayahnya ke laut lepas sebesar 775 ton per hari
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Yayan Yuliana, membantah data potensi kebocoran sampah dari wilayahnya ke laut lepas sebesar 775 ton per hari.
"Bukan masuk ke sungai cuma sampah yang ada belum terangkut ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) masih ada di sumber sampahnya," kata Yayan saat dijumpai di Kantor Pemkot Bekasi, Rabu, (18/12/2019).
Yayan menjelaskan, produksi sampah di Kota Bekasi per hari mencapai 1800 ton, dari total sampah itu, pihaknya memang baru bisa mengangkut sebesar 900an lebih sampah ke TPA Sumur Batu milik pemerintah.
"Sisanya itu yang tidak bisa terlayani, karena ada beberapa faktor, pertama karena armada kita juga terbatas, kemudian pola pengangkutan kita juga dari rumah ke rumah, sekarang kita coba di satu titik di TPS (Tempat Pembuangan Sementara)," jelas dia.
Dari situ dia berpendapat, sampah di Kota Bekasi yang tidak terangkut bukan terbuang ke sungai atau bocor ke laut lepas, melainkan hanya menumpuk di TP-TPS.
"Kalo bocor ke laut mah enggak mungkinlah, orang kita kan yang mengalir ke kota Bekasi kan kali ini (Kali Bekasi), kalau (sampah) gabungan mungkin iya," jelas dia.
Yayan justru berasumsi sampah yang bocor ke laut bisa saja berasal dari Kali Bekasi yang memiliki hulu di Sungai Cileungsi dan Cikeas Kabupaten Bogor.
"Bisa saja sampah dari Cileungsi kesitu kemudian mengalir ke laut, bisa saja seperti itu," jelas dia.
Sebelumnya, organisasi sosial pengelolaan sampah Waste4Change menganalisis sampah kali atau sungai dari Kota Bekasi yang mengalir ke laut diperkirakan mencapai 750 ton per hari.
Adhitya Prayoga, Project Executive Waste4change, mengatakan, potensi kebocoran sampah yang mengalir ke laut ini didapat melalui analisis data jumlah penduduk dan asumsi timbunan sampah per orang.
"Data penduduk dari BPS, sesuai Diklat Persampahan di Indonesia, di kota besar termasuk Kota Bekasi timbulan sampah sebesar 0,5 gram per orang per hari," kata Adhitya saat dikonfirmasi, Senin, (16/12/2019).
Dari situ data itu, dapat dilihat produksi sampah warga Kota Bekasi per hari mencapai 1.900 ton. Namun, tidak semua sampah tersebut terangkut ke TPA Sumur Batu sebagai lokasi pemrosesan akhir.
"Kami krocek ke TPA Sumur Batu ternyata sampah yang terangkut hanya sekitar 900-an ton per hari, masih ada sekitar 1000-an ton sampah," ungkapnya.
Kemudian Waste4Change mencoba membandingkan data dari total 1000-an ton sampah yang tidak terangkut ke TPA Sumur Batu dengan data pengelolaan sampah yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).