Gubernur Banten Pertanyakan Standardisasi Jika UN Dihapus

Namun ia menganggap sistem UN sudah menjadi target para siswa saat belajar di kelas.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
Gubernur Banten, Wahidin Halim, usai menghadiri Konferensi Provinsi (Konprov) ke-V PGRI Banten 2019, di Intermark BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (17/12/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Gubernur Banten, Wahidin Halim, mengaku belum membaca argumen Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, terkait wacananya yang akan menghapus Ujian Nasional (UN) pada 2021 mendatang.

Namun begitu, Wahidin mempertanyakan standardisasi apa yang digunakan jika UN tidak ada lagi.

"Saya belum baca apa argumentasi apa saya belum tahu persis. Tapi UN kan sebagai bahan standard prestasi anak kita ya, kalau itu dihapus. Bagaimana standardisasinya," ujar Wahidin Halim usai menghadiri Konferensi Provinsi (Konprov) ke-V PGRI Banten 2019, di Intermark BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (17/12/2019).

Wahidin sendiri belum memutuskan sikapnya terkait kebijakan Mendikbud baru itu.

Namun ia menganggap sistem UN sudah menjadi target para siswa saat belajar di kelas.

"Saya tidak dalam posisi setuju atau tidak setuju, tapi Ujian Nasional itu merupakan target dari para siswa untuk mengatakan bahwa dia memang berprestasi. Tapi kalau UN dihapus, sistemnya apa?" ujarnya.

Saat disampaikan, salah satu argumen penghapusan UN itu karena dinilai membebani siswa, guru, dan orang tua, Wahidin tidak sependapat.

Menurutnya, UN sebagai standardisasi yang mengukur prestasi siswa.

Betrand Peto Ditegur Ruben Onsu Gara-gara Lakukan Ini saat Bikin Kue dengan Sarwendah: Kakak Awas!

Di sisi lain, UN juga memetakan bagaimana kinerja sekolah dalam mendidik siswanya.

"Saya kira bukan itu sih maksudnya. Ujian sebagai tes case bagi anak-anak kita sejauh mana pendidikan di sekolah itu dilaksanakan. Itu kan nanti bagaimana gurunya, bagaiman sekolahnya dan murid itu sendiri," tegasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved