Warga Diduga Kotori Waduk Jagakarsa, Wali Kota Jaksel: Orang Jakarta Harus Lebih Beradab
Banyaknya sampah di Waduk Jagakarsa yang diduga karena ulah warga membuat Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali bereaksi.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Banyaknya sampah di Waduk Jagakarsa yang diduga karena ulah warga membuat Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali bereaksi.
Ia meminta warganya untuk lebih bijak dengan tidak membuang sampah ke selokan, yang akhirnya mengalir menuju waduk.
"Orang Jakarta harus lebih beradab lah, harus lebih memahami soal begini. Waduk itu bukan tempat buang sampah," kata Marullah saat dihubungi, Rabu (18/12/2019).
Lagi pula, lanjut dia, pemerintah telah menyiapkan tempat pembuangan sampah di sejumlah titik.
"Warga cukup taruh di pojok-pojok kampung, nanti tinggal diambil petugas Dinas Lingkungan Hidup," ujarnya.
Sebelumnya, seorang petugas SDA, Syarif mengatakan banyak warga yang membuang sampah di saluran air yang akhirnya mengalir hingga ke waduk.
"Itu dari warga. Mereka buangnya bukan ke waduk, tapi ke selokan. Tapi akhirnya sampai ke waduk juga sampahnya," kata Syarif saat ditemui di lokasi.
Pantauan TribunJakarta.com, mayoritas sampah yang ada di Waduk Jagakarsa adalah sampah plastik.
Mulai dari botol air mineral, bungkus rokok, sterefoam, kantong plastik, bambu, hingga terdapat bongkahan batang pohon pisang.
Sampah-sampah tersebut menumpuk hampir di sekeliling pinggiran Waduk Jagakarsa.
Lantaran dipenuhi sampah, air yang ada di dalam waduk tersebut tampak mengeruh.
Selain itu, sampah juga terdapat di jalan setapak yang ditumbuhi rerumputan liar.
Sama seperti di waduk, sampah yang ada di jalan setapak juga didominasi sampah plastik.
Waduk Jagakarsa Dikotori Sampah, Wali Kota Jakarta Selatan: Saya Belum Tahu
