Food Story
Kisah Pribadi, Berjualan Pizza Goreng di Bekasi: Bawa Resep dari Restoran Italia di Jerman
Resep pizza gorengnya berasal dari pengalamannya bekerja di Restoran Italia selama belasan tahun hidup di Jerman
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Adonannya, lanjut Pribadi, berbeda dengan pizza yang biasa dijual di Amerika Serikat.
Pizza Italia lebih garing di luar dan kenyal di dalamnya.
"Adonannya itu beda. Kalau Italia ini digigit depannya crispy dan di dalamnya kenyal," terangnya.
Kini, ia menuangkan semua resep pizza goreng yang dipelajarinya untuk membangun usaha bernama Pizzano di gerobak motornya.
"Semua bahan untuk membuat pizza goreng itu asli dan khas dari sana," tambahnya.
• MRT Pastikan Stasiun dan Jalur Bawah Aman dari Banjir Selama Musim Hujan
• Jasa Marga Kebut Perbaikan Sambungun Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek
Pulang ke Indonesia Usaha Cafe hingga Gerobak Pizza
Pada tahun 2002, Pribadi memutuskan pulang ke tanah air untuk mencari pekerjaan.
Ia pernah bekerja sebagai seorang general manajer di beberapa perusahaan ternama.
"Saya juga pernah bekerja di bagian bisnis development. Setelah itu lebih banyak usaha," ungkapnya.
Namun, lanjut Pribadi, ia lebih banyak membangun bisnis di tanah air.
Pribadi sempat membuat usaha cafe selama 14 tahun di bilangan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Namun gulung tikar karena saat itu tamu saya 95 persen orang expats di bidang oil and gas."
"Ketika oil and gas jatuh mereka dipulangkan, berdampak ke saya," terangnya.
Mengalami kondisi demikian tak memupuskan semangat Pribadi untuk terus berusaha.
Sampai akhirnya, usaha pizza goreng tercetus di benaknya.
"Memang dari awal pulang itu kepingin punya restoran pizza."
"Cuma ketika mau buat resto pizza, susah karena berbenturan dengan harga makanan yang dijual mahal," katanya.
"Namun, akhirnya tercetus buat bikin pizza goreng dengan harga murah tapi racikan asli Italia. Di Indonesia belum populer (pizza goreng) juga," pungkasnya.