Sisi Lain Metropolitan
Kisah Soleh Sudah 16 Tahun Jadi Tukang Patri: Sering Puasa, Sedih Saat Anak Nangis Minta Jajan
Di antara hiruk pikuk suasana kota, terdengar suara 'krek krek krek' yang berasal dari tepian jalan.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK GEDE - Di antara hiruk pikuk suasana kota, terdengar suara 'krek krek krek' yang berasal dari tepian jalan.
Suara tersebut merupakan ciri khas dan penanda bahwa ada tukang patri yang lewat.

Meskipun keberadaannya sudah sulit ditemui, sejumlah orang masih tetap mempertahankan hidupnya dari menawarkan jasa patri.
Satu diantaranya ialah Soleh (45), warga asli Tasikmalaya, Jawa Barat yang sudah tinggal di Jakarta sejak tahun 2003.
Tak memiliki sawah di kampung halaman, membuat Soleh harus bekerja sebagai tukang cangkul selama berada di Tasik.
"Ya di kampung jadi tukang cangkul aja di tempat orang. Dari pagi sampai siang bayarannya cuma Rp 15 ribu," katanya kepada TribunJakarta.com, Jumat (20/12/2019).
Akibatnya, ia sering sekali mengganggur dan berdiam diri di rumah ketika tak ada yang menyuruhnya untuk bekerja.
"Alhamdulillahnya pas lagi nganggur ada yang ngajak ke Jakarta kerja begini. Saya diajari dulu. Pas dua bulan berjalan akhirnya bisa kan. Setelah itu baru saya keliling sendiri sampai sekarang," sambungnya.
Modal yang terbilang sedikit membuat Soleh tak pernah berganti pekerjaan, meskipun jasanya sudah jarang dipakai orang.
Dalam sehari, penghasilannya kerap kali tak menentu. Usai berkeliling Bekasi hingga kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur ia bisa sama sekali tak mendapatkan uang.
Seperti hari ini, usai berkeliling dari pagi hingga siang hari, ia mengatakan belum mendapatkan pemasukan sama sekali.
Peluh di dahinya hingga sepatu lusuhnya menjadi saksi betapa kejamnya Ibu Kota bagi tukang patri.
Kendati demikian, Soleh mengatakan tak pernah berhenti bersyukur atas apa yang didapatnya.
"Ya mau gimana lagi. Memang sudah nasibnya begini. Yang jelas selama kita usaha pasti ada aja rezekinya. Kalau siang ini belum ada pemasukan. InsyaAllah nanti sore ada kok. Ini makanya saya mau terus keliling lagi. Sebab selama masih banyak penjual makanan pamai panci alumunium pasti ada aja yang butuh jasa saya," katanya.