Mengaku Tertarik hingga Nekat Hipnotis Korban, Kronologi Lengkap & Fakta Husein Alatas Cabuli Pasien

Husein Alatas ditangkap pihak kepolisian setelah melakukan pencabulan pada seorang pasien perempuan di tempat praktik pengobatan alternatif milikinya.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Wartakotalive.com/Budi Sam Law Malau
Husein Alatas (39) alias HA yang berprofesi sebagai ahli pengobatan alternatif dan dikenal sebagai pendakwah dihadirkan saat Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus didampingi Wadireskrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedi Murti menggelar konpers kasus pencabulan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/12/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, SEMANGGI - Ahli pengobatan alternatif yang juga dikenal sebagai pendakwah, Husein Alatas alias HA (39) diringkus aparat Polda Metro Jaya, Senin (16/1/2019).

Husein Alatas ditangkap pihak kepolisian setelah melakukan pencabulan pada seorang pasien perempuan di tempat praktik pengobatan alternatif milikinya.

Dikutip dari WARTAKOTA, Jumat (20/12/2019), tanpa perlawanan Husein Alatas diringkus pihak kepolisian di tempat praktik pengobatan alternatif yang berada di Kampung Burangkeng RT 4/RW 7, Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Kepada awak wartawan, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut pelaku menghipnotis korban sebelum melakukan pencabulan.
Pencabulan itu terjadi pada 26 November 2019.

Mulanya, korban yang menderita sakit pendarahan rahim datang ke tempat pengobatan alternatif milik pelaku.

"Awalnya pelaku menyuruh korban berbaring di atas karpet dengan posisi korban di suruh menghadap ke tembok bagian dalam kamar atau berlawanan dengan pintu," kata Yusri dalam jumpa pers Jumat (20/12/2019).

Lantas, pelaku meminta korban menarik napas tiga kali dan langsung melancarkan aksi hipnotisnya.

"Teknisnya pelaku mulai melakukan pengobatan dengan cara tangan kanan pelaku memegang dan menekan bagian perut korban sebelah kanan dan tangan kirinya menepuk bahu sebelah kanan korban dua kali," kata Yusri.

Korban pun langsung merasa lemas dan tak sadarkan diri.

Melihat korban tak sadarkan diri, pelaku langsung menutup dan mengunci pintu agar aksinya tak diketahui orang.

Yusri menyebut pada saat itulah pelaku mencabuli korban.

Namun, saat pelaku melakukan aksi pecabulan, korban justru terbangun.

Korban pun merasa curiga karena baju terusan yang dikenakannya naik sampai ke paha.

"Dengan spontan korban berontak atau menepis tangan pelaku sambil berteriak ke luar ruangan," kata Yusri.

Tak terima dengan pencabulan yang dialami, korban pun melaporkan Husein Alatas ke pihak kepolisian.

Yusri menyebut laporan tindakan pencabulan tersebut diterima pihak kepolisian pada 27 November 2019.

Polisi dalami fakta terbaru

Polda Metro Jaya terus mengembangkan pemeriksaan terhadap tersangka kasus dugaan pencabulan, Husein Alatas (HA).

Polisi mulai menemukan sejumlah fakta terbaru terkait peristiwa pencabulan yang dilakukan Husein terhadap salah satu pasien pengobatan alternatifnya.

Kompas.com telah merangkum tiga fakta terbaru terkait peristiwa pencabulan itu.

1. Alasan Husein cabuli korbannya

Polisi menangkap Husein di Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (16/12/2019) setelah menerima satu laporan dari korban pencabulan Husein.

Kepada polisi, Husein mengaku nekat melakukan aksi pencabulan terhadap salah satu pasiennya karena merasa tertarik kepada pasien itu.

Tersangka terlebih dahulu menghipnotis korban sebelum melancarkan aksi pencabulan itu.

Korban dihipnotis saat berobat ke praktik pengobatan miliknya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, korban pencabulan pun langsung melapor ke polisi pada November 2019.

"Menurut pengakuan (tersangka), dia ada ketertarikan terhadap korban yang melaporkan ini," ujar Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2019).

Yusri mengungkapkan, kepada polisi, korban mengaku baru pertama kali mendatangi praktik pengobatan alternatif milik Husein.

Korban mengetahui keberadaan pengobatan alternatif itu dari salah satu temannya.

"Dia (korban) tahu dari temannya kalau di tempat tersangka bisa ngobatin segala macam penyakit," ungkap Yusri.

2. Satu tahun buka praktik pengobatan alternatif

Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti Haryadi mengatakan, tersangka Husein telah membuka praktik pengobatan alternatif selama setahun. Husein membuka praktik pengobatan alternatif itu di kawasan Setu, Bekasi, Jawa Barat.

"Sudah sekitar satu tahun berjalan (praktik pengobatan alternatif)," kata Dedy.

Adapun menurut Yusri, Husein membuka praktik pengobatan altenatif dengan menjanjikan bisa menyembuhkan segala penyakit kepada para pasiennya.

Saat ini, polisi tengah memeriksa Husein secara intensif guna mengungkap kemungkinan adanya korban pencabulan lainnya.

"Memang sudah lama praktik (pengobatan alternatif) ini, teknisnya mengobati segala penyakit. Masih didalami kemungkinan ada korban lainnya," ungkap Yusri.

3. Modus pencabulan dengan hipnotis korban

Husein diketahui terlebih dahulu menghipnotis korban sebelum mencabulinya.

Yusri mengungkapkan, korban mengaku merasa tak berdaya setelah tersangka Husein membacakan doa dan menepuk bahunya.

"Pada saat melakukan pencabulan ini, tersangka dengan cara membacakan doa-doa, menepuk bahu korban, di situlah membuat korban tertidur dan tidak sadarkan diri. Pada saat itulah, tersangka melakukan pencabulan," kata Yusri.

Korban pun berteriak setelah sadarkan diri dan merasa telah dicabuli oleh tersangka.

Korban langsung melarikan diri dari tempat pengobatan alternatif milik Husein.

"Tetapi, pada saat melakukan tindak pencabulan, korban terbangun dan mengetahui ada suatu kejanggalan di salah satu bagian tubuh. Kemudian, korban berteriak dan melarikan diri," ungkap Yusri.

Saat ini, Husein juga telah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Atas perbuatannya, Husein terancam dijerat Pasal 290 KUHP tentang Tindak Pidana Pencabulan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. (KOMPAS.com/WartaKota)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved