7 Orang Tertabrak Kereta di Cibitung
Nekat Terobos Palang Kereta Gegara Terpancing Motor: 6 Penumpang Terpental, Sopir Terjepit di Mobil
Kecelakaan maut yang menyebabkan tujuh orang tewas terjadi di perlintasan sebidang dekat Stasiun Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu (21/12/2019.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Kalau penyebrangnya pada patuh si enak, insya allah aman, tapi kadang kan udah palang nutup motor tetep aja nyelonong padahal kan bahaya," ujarnya.
Terdapat Palang Perlintasan yang Rusak

Palang perlintasan di Jalan Raya Bosih dekat Stasiun Cibitung, Kabupaten Bekasi, lokasi kecelakaan maut mobil tertabrak kereta hingga tujuh orang tewas kondisinya rusak.
Pantauan TribunJakarta.com, satu dari dua palang perlintasan yang ada di jalan tersebut tidak dapat berfungsi atau menutup.
Palang yang tidak berfungsi itu berada di sisi jalan sebelah selatan atau lajur dari arah Pasar Induk Cibitung menuju Wanasari.
Ketika alarm berbunyi, tanda kereta akan segera melintas, palang tidak bergerak turun ke bawah.
Alhasil, pengendara hanya dapat mengetahui larangan melintas melalui suara alarm atau aba-aba warga penjaga palang perlintasan.
Doyok (35), warga sekitar sekaligus pengemudi ojek yang biasa mangkal di dekat perlintasan sebidang mengatakan, palang sudah tidak berfungsi sekitar satu bulan lalu.
"Ya baru ada sebulan lalu gak berfungsi," kata Doyok saat dijumpai di Cibitung, Minggu, (22/12/2019).
Palang tersebut rusak akibat pengendara sepeda motor yang nekat mengangkat palang ketika posisi tertutup.
"Palang enggak beroperasinya karena dipaksa diangkat sama orang makanya itu rusak jadi gak bisa naik dan turun," jelasnya.
Meski begitu, sisi lajur jalan yang palangnya tidak berfungsi bukan titik kecelakaan maut yang terjadi pada Sabtu, (22/12/2019) malam.
Mobil Daihatsu Sigra B-1778-FZI melaju dari arah sebaliknya yakni, utara (Wanasari) ke arah selatan (Pasar Induk) Cibitung).
Tepat di persimpangan jalan sebidang mobil yang ditumpangi tujuh orang anggota keluarga itu berusaha menerobos pintu palang perlintasan kereta api yang hendak tertutup.
Pada waktu bersamaan, kerata api Argoparahyangan KA 69F yang melaju dari arah timur (Cikarang) ke arah barat (Jakarta) melintas dan menghantam mobil hingga terseret beberapa meter.
Polisi Kaji Penerapan Rekayasa Lalulintas di Perlintasan Sebidang

Drektur Lalulintas Polda Metro Jaya, Kombes Yusuf, mengatakan, pihaknya bakal melakukan kajian kemungkinan rekayasa lalulintas di perlintasan sebidang kereta api.
Hal ini dilakukan menyusul insiden kecelakaan maut yang terjadi di perlintasan sebidang Jalan Raya Bosih dekat Stasiun Cibitung, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu, (21/12/2019) malam.
"Itu nanti masih dalam suatu kajian, dengan adanya kejadian ini tentu beberapa tempat lain yang sama seperti ini kita laksanakan kajian dengan beberapa stakeholeder pemangku kepentingan yang berkaitan dengan perlintasan ini," kata Yusuf saat dijumpai di TKP, Minggu, (22/12/2019).
Kajian ini bisa saja untuk mengambil langkah jangka pendek misalnya seperti rekayasa lalulintas. Sendangkan untuk jangka panjangnya, perlu percepatan pembangunan underpass atau flyover.
"Apakah memang perlu adanya suatu rekayasa lalin jangka panjang, jangka pendek atau jangka memengah tentunya kita harus melakukan kegiatan pengaturan," jelas dia.
• Baru Lima Bulan Menikah, Pengantin Baru Ini Tewas Tersambar Kereta Bersama 5 Saudaranya di Cibitung
• Jadi Top Skor Liga 1 2019, Marko Simic Punya Ambisi Besar Bareng Persija Jakarta di Liga 1 2020
"Kemudian jangka panjangnya mungkin ada pembangunan underpass atau flyover di sini itu adalah suatu kajian berdasarkan hasil dari pada kejadian hari ini," tambahnya.
Sejauh ini pihaknya sudah melakukan olah TKP pasca-kecelakaan maut yang menewaskan tujuh orang meninggal dunia.
"Kita fokus penyelidikan, sebelum terjadi kecelakaan sampai pasca-kejadian langkah-langkah yang dilakukan olah TKP," paparnya.
Adapun untuk korban total sebanyak tujuh orang, seluruhnya merupakan keluarga. Jenazah sempat dilarikan ke RSUD Kabupaten Bekasi namun sejauh ini pihak keluarga sudah diinformasikan.
"Semalam kita fokus pada korban, menolong korban kemudian mengamankan barang bukti kendaraan," jelas dia.
"Seluruh korban mengalami luka parah, langsung meninggal di TKP satu saja yang sempat meninggal di rumah sakit," tambahnya.