Kapolres Jakarta Timur: Pelaku Penembakan Sopir Taksi di Jatinegara Positif Pakai Sabu
Meski saat dilakukan pemeriksaan badan dan apartemen tempat Felix tinggal di kawasan Cakung tak didapati barang bukti sabu.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Aksi penembakan sopir taksi di Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Jatinegara yang dilakukan Felix (25) tak lepas dari pengaruh sabu yang dikonsumsi.
Kapolres Metro Jakarta Timur AKBP Arie Ardian Rishadi mengatakan Felix terbukti sebagai pemakai usai menjalani tes pemeriksaan urine.
"Hasil pemeriksaan urine yang dilakukan tersangka positif menggunakan sabu. Tersangka sendiri juga mengakui kalau kalau dia mengkonsumsi sabu," kata Arie di Mapolrestro Jakarta Timur, Selasa (24/12/2019).
Meski saat dilakukan pemeriksaan badan dan apartemen tempat Felix tinggal di kawasan Cakung tak didapati barang bukti sabu.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo menuturkan saat beraksi pun Felix diduga dalam pengaruh sabu.
"Dua hari sebelum beraksi itu dia habis makai sabu, makannya tersangka ini nekat beraksi siang-siang. Masih dalam pengaruh sabu," ujarnya.
Uang hasil pencurian yang gagal dinikmati pun rencananya digunakan Felix untuk membeli paket sabu.
Barang bukti yang diamankan yakni senjata api jenis air gun (sebelumnya ditulis air softgun), delapan butir peluru gotri dalam selongsong.
"Satu buah proyektil gotri yang sudah diangkat dari pipi korban. Surat keterangan keanggotaan Tactical Shooting Club, dan uang Rp 300 ribu milik korban," tuturnya.
Sebagai informasi, modus yang digunakan Felix saat beraksi yakni berpura-pura jadi penumpang taksi dan minta diantar ke Sentul.
Felix sempat merubah tujuannya ke Kelapa Gading lalu kembali merubah tujuannya ke Sentul sehingga menimbulkan kecurigaan sopir, Nur Faizin.
Kecurigaan sopir Faizin terbukti saat Felix merogoh saku depan baju tempatnya menyimpan uang Rp 300 ribu di Jalan DI Panjaitan.
"Korban (Faizin) melawan dengan cara memegang tangan pelaku dan menariknya. Saat itu pelaku langsung menembakan pipi kiri korban," lanjut Hery.
Pelaku beli airsoftgun secara online
Pelaku penembakan sopir taksi di Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Jatinegara, pada Sabtu (14/12/2019), kini mendekam di sel tahanan Mapolrestro Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Timur AKBP Arie Ardian Rishadi mengatakan Felix tak memiliki legalitas atas senjata api jenis air softgun yang digunakan saat beraksi.
"Jadi dia lihat contoh surat-suratnya di Internet lalu buat sendiri. Senjata air softgun ini dia beli secara online," kata Arie di Mapolrestro Jakarta Timur, Selasa (24/12/2019).
Arie menuturkan daya letus senjata yang digunakan termasuk tinggi karena proyektil gotri bersarang di pipi korban.
"Tersangka menembak korban di bagian pipi karena sopir yang jadi korban ini melawan saat mau diambil duitnya. Korban sendiri sudah dioperasi dan divisum lukanya," ujarnya.

Untuk sekarang, Arie belum dapat memastikan sudah berapa kali Felix melakukan aksi pencurian dengan kekerasan (Curas).
Pasalnya Felix yang diringkus sejoli anggota Tim Tiger Polres Metro Jakarta Utara belum buka mulut sepenuhnya ke penyidik.
"Penyidik masih melakukan pendalaman. Tapi pengakuan tersangka senjata air softgunnya ini dibeli seharga Rp 3 juta," tuturnya.
Felix dikenakan pasal 365 ayat 1 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
Felix Pura-pura Jadi Penumpang Tembak Sopir Taksi di Jatinegara, Ditangkap Sepasang Kekasih Polisi
Felix, pelaku penembakan sopir taksi di Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Jatinegara, resmi menyandang status tersangka.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan Felix langsung ditetapkan jadi tersangka dan ditahan usai berhasil diamankan.
"Sudah ditetapkan tersangka. Untuk pasal dikenakan 365 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan, ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara," kata Hery di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (20/12/2019).
Namun dia masih enggan membeberkan motif Felix yang berpura-pura jadi penumpang lalu menembak sopir taksi yang dia tumpangi, Nur Fauzin.
Hery hanya menuturkan Felix masih menjalani pemeriksaan dan barang bukti untuk syarat penetapan tersangka sudah lengkap.
"Sekarang yang bersangkutan masih diperiksa penyidik, tapi statusnya sudah tersangka. Tersangka ditahan di Polres," ujarnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut Felix menembak Fauzin menggunakan senjata air softgun.
Beruntung peluru hanya mengenai pipi kiri Fauzin sehingga dia bisa berteriak minta tolong sebelum Felix menggondol taksinya.
Teriakan Fauzin didengar sejoli anggota anggota Tim Tiger Polres Metro Jakarta Utara, Briptu Bambang dan Bripda Naning yang saat kejadian melintas di lokasi.
"Setelah dapat menjangkau pelaku, kemudian Briptu Bambang mendorong dan menendang tangan pelaku yang memegang senpi, sehingga senpi terjatuh dan pelaku langsung dibanting ke aspal untuk diamankan," tutur Yusri.
Sementara Naning bergegas memborgol Felix, keduanya lalu menggelandang tersangka berikut barang bukti senjata air softgun ke Mapolrestro Jakarta Timur.
Cerita Sepasang Kekasih Polisi Ringkus Perampok Taksi di Kemacetan, Tujuan Awal Mau ke Rumah Mertua

Peluru meletus sekali dari airsoft gun Felix dan melukai seorang sopir taksi yang terjebak kemacetan di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur.
Pria 25 tahun asal Medan itu mulanya berpura-pura sebagai penumpang dan memanfaatkan situasi untuk menguras harta sopir taksi bernama Faizin pada Sabtu (14/12/2019) malam itu.
Di tengah kemacetan, Felix keluar dari taksi dan menodongkan airsoft gun ke arah sopir.
Setelah terdengar letusan, Felix pergi meninggalkan korbannya.
Sementara itu Faizin keluar dari pintu dalam kondisi pipinya bersimbah darah sambil berteriak minta tolong.
Felix tak sadar, aksinya diketahui Briptu Bambang Priyo Perkasa (27) dan Bripda Naning Eka Indra (24).
Keduanya yang sedang mengemudikan mobil di jalur cepat juga terjebak kemacetan di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur.
Sepasang kekasih anggota Tim Tindak Tegas Reaksi Cepat atau Tim Tiger Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara itu melihat jelas aksi Felix.
"Kami berdua dalam perjalanan menuju ke arah Halim, kediamannya Naning," ungkap Briptu Bambang di Polres Metro Jakarta Utara, Selasa (17/12/2019).
Bambang dan Naning tak diam, lalu mengejar Felix dengan melewati tiga mobil di belakangnya.
Malam itu keduanya sedang lepas dinas.
Felix takluk setelah sekali menerima dorongan dan tendangan Briptu Bambang.
Sedangkan Naning membantu sang kekasih mengamankan airsoft gun dari tangan Felix.
"Saya ambil tali tis borgol untuk mengikat pelaku," Bripda Naning menimpali.
Penangkapan itu berlangsung cepat.
Pengendara lain yang juga terjebak kemacetan sempat tak berani berbuat apa-apa lantaran pelaku memegang senjata.
Setelah pelaku dijatuhkan oleh Briptu Bambang, warga ikut membantu mengikatnya.
"Alhamdulillah setelah saya amankan baru massa di sekitar membantu saya untuk mengikat pelaku tersebut," imbuh Briptu Bambang.
Briptu Bambang sempat menanyakan kepada sopir taksi yang menjadi korban penembakan oleh Felix.
Dari pengakuan sopir taksi bernama Faizin itu, pelaku Felix diketahui telah merampas uang tunai dari kantongnya.
"Keterangan dari korban, dia mengambil uang dari kantong saku sebelah kiri sopir taksi tersebut," kata Briptu Bambang.
Setelah kejadian ini, Briptu Bambang berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Timur untuk memproses pelaku secara hukum.
Dapat Penghargaan
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengapresiasi aksi kedua anggotanya dan patut menjadi contoh bagi anggota lain.
Meski sedang sedang berpacaran dan tak berdinas, mereka masih memikirkan keamanan masyarakatnya.

"Mereka lebih mengutamakan kepentingan negara, kepentingan masyarakat," kata Budhi saat apel di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (17/12/2019).
Menurut Budhi, kedua anggotanya peka dengan situasi keamanan di sekitarnya.
• Pererat Persatuan Antar Umat Beragama, Pemprov DKI Gelar Christmas Carol Jelang Natal 2019
• Kabar Jadi Dewas KPK, Ini Rekam Jejak Albertina Ho: Tangani Gayus Tambunan Hingga Jaksa Urip
Ketika tahu ada penjahat yang menenteng airsoft gun, Bambang dan Naning langsung bertindak menangkap pelaku.
"Jadi betul-betul mengutamakan kepentingan yang lebih besar dari kepentingan pribadi," ucap Budhi.
Budhi pun menghargai aksi sepasang sejoli ini dan memberikan piagam secara langsung kepada Bambang dan Naning.
"Pada pagi hari ini, kita sudah menjadi saksi bahwa ada rekan-rekan kita, saudara kita, anggota kita, yang telah melebihi panggilan tugasnya," kata Budhi.
"Ini menjadi contoh bagi kita semua bahwa mungkin baju kita bisa lepas dinas, tapi darah yang mengalir dalam diri kita takkan lepas dinas," imbuh Budhi.