Sopir Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang Diklaim Handal, Korban Selamat Ungkap Sebaliknya: Sempat Ribut

Menurut Denpanji, Karyawan Po Bus Sriwijaya, Feri telah menjadi sopir bus selama 25 tahun.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
Basarnas Palembang
Tim SAR Gabungan Evakuasi Korban Tewas Bus Sriwijaya Masuk Jurang di Liku Lematang Pagaralam, Selasa (24/12/2019) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sebanyak 26 orang, penumpang Bus Sriwijaya, tewas dalam kecelakaan tunggal di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan pada Selasa (24/12/2019).

Pegawai Humas Kantor SAR Palembang Dayu Willy mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 23.00 WIB.

Kendaraan tersebut berangkat dari Bengkulu hendak menuju ke Palembang.

TONTON JUGA

Namun, saat melintas di tikungan tajam, mobil bus jenis Mitsubishi Fuso dengan plat nomor BD 7031 AU tersebut langsung terperosok ke jurang sedalam 150 meter.

"Sopir bus tersebut atas nama Fery dan ditemukan meninggal. Proses evakuasi saat ini masih berlangsung," kata Dayu, melalui pesan singkat.

Dikutip TribunJakarta.com dari TribunSumsel, Feri merupakan pria berusia 51 tahun.

Menurut Denpanji, Karyawan Po Bus Sriwijaya, Feri telah menjadi sopir bus selama 25 tahun.

"Sopir ini sudah senior." kata Denpanji.

Bus Sriwijaya Masuk Jurang Tewaskan 25 Orang, Korban Selamat Beberkan Kesaksian: Kami Teriak-Teriak

TONTON JUGA

Denpanji mengatakan Feri adalah sopir bus yang handal dan tak pernah ugal-ugalan.

"Sopir itu orangnya bagus bawa mobil dan juga tidak ugal ugalan," tambah Denpanji.

Namun fakta sebaliknya diungkap oleh korban selamat bernama Hasanah (52).

Mulanya Hasana menjelaskan menumpangi Bus Sriwijaya bersama cucu dan 2 rekannya.

Kecelakaan bus Sriwijaya yang masuk jurang di Liku Lematang Pagaralam
Kecelakaan bus Sriwijaya yang masuk jurang di Liku Lematang Pagaralam (Tribun Sumsel)

Diberi Kejutan oleh Ruben Onsu & Sarwendah Saat Nyanyi, Betrand Peto Terbata Ucap Ini di Balik Layar

Sebelum bus masuk ke jurang, beberapa kejadian sempat dialami bersama penumpang lainnya.

Bus yang ia tumpangi sempat ditabrak sopir travel yang mengendari mini bus.

Menurut Hasanah, Feri sempat bertengkar dengan sopir travel, namun keduanya akhirnya berdamai.

Tak cuma itu, bus tersebut juga sempat hampir terbalik di Kabupaten Empat Lawang.

Tim SAR Gabungan yang evakuasi kembali 1 korban jenis kelamin laki - laki, sejauh ini jumlah korban menjadi 25 yang meninggal dunia akibat musibah Bus Sriwijaya masuk Jurang di Liku Lematang Pagaralam, Selasa (24/12/2019)
Tim SAR Gabungan yang evakuasi kembali 1 korban jenis kelamin laki - laki, sejauh ini jumlah korban menjadi 25 yang meninggal dunia akibat musibah Bus Sriwijaya masuk Jurang di Liku Lematang Pagaralam, Selasa (24/12/2019) (SRIPOKU.COM/Basarnas Palembang)

Pengantin Baru Tewas Tersambar Kereta dengan 5 Saudaranya di Cibitung, Kabarnya Baru 5 Bulan Menikah

"Di ujung Pendopo ((Kabupaten Empat Lawang), bus kami masuk siring (selokan) dan hampir terbalik. Kami turun semua," katanya saat ditemui Rumah Sakit Umum Besemah Pagar Alam.

Hasana melanjutkan, saat itu bus ditolong oleh pengendara lain yang lewat dan kembali melakukan perjalanan.

Beberapa saat kemudian bus yang dikemudikan Feri itu melaju dengan kencang, dan langsung terjun ke jurang di Liku Lematang.

"Dia ngebut dan tiba-tiba nabrak kencang. Tahu-tahu kami sudah sudah ada di dalam air," ungkapnya yang terus melihat plafon RSUD.

Bus Sriwijaya Masuk Jurang Tewaskan 25 Orang, Korban Selamat Beberkan Kesaksian
Bus Sriwijaya Masuk Jurang Tewaskan 25 Orang, Korban Selamat Beberkan Kesaksian (TribunSumsel)

Mayat Bayinya Ditumpuk Cucian Kotor, Sikap Siswi Pesantren Ini Buat Polisi Ngelus Dada: Sabar Aja

Saat kejadian tersebut, lanjut Hasana, ia, cucunya Aisyah dan 2 temannya dari Bengkulu sedang bercanda dan tidak sedang tidur.

"Saya pegang cucu saya. Teman-teman saya langsung pecahkan kaca, kami keluar," ujarnya yang duduk di nomor 4 dari belakang bus.

"Dari situ, kami berpegangan dengan batang. Kalau tidak, kami akan hanyut karena air sangat deras. Kami teriak-teriak. Belum ada yang tolong karena kejadiannya malam," ungkap Hasana.

Mahasiswa yang Tewas di Goa Lele Buat Puisi Kematian, Dosen Sastra Ungkap Sikap Korban di Kampus

Tak hanya Hasana, cucunya Aisyah yang masih berusia 9 tahun pun ikut berteriak minta tolong orang sekitar. Beberapa warga setempat mulai berdatangan.

"Tolong, tolong. Kalau ada orang di atas, tolomg kami. Om tolong kami," katanya yang menirukan teriakan sang cucu.

Adapun korban Selamat yang saat ini berada di RS Besemah Kota Pagar Alam Berjumlah 13 Orang dengan identitas Sebagai Berikut :

1). Nama Basarudin, 43 tahun, Dagang, Ds. Semarang Kec. Tanjung Serut Kota Bengkulu.

2). Nama Hepriadi, 31 tahun, Kuli Bangunan, alamat Ds. Salak Tiga Kec. Panorama Kota Bengkulu.

3). Nama Hasanah, 52 tahun, IRT, Ds. Tanjung Suko Kec. Indralaya Kab. OI.

4). Nama Sukiyem, 43 Tahun, Tani, Ds. Lubuk Selandak Kec. Terambang Jaya Kota Prabumulih.

5). Nama Aisyah Awaliah Putri, 9 Tahun, Pelajar, Jl. Salak Kota Bengkulu.

6). Nama Ariri, 14 Tahun, Pelajar, Ds. Perajin Kab. Banyuasin.

7). Nama Lukman, 43 Tahun, Swasta, Jl. Budi Utomo Kel. Sungai Hitam Kec. Muara Bangka Hulu Kota Bengkulu.

8). Nama Aldi, 18 Tahun, Pelajar, Ds. Jejawi Kab. OKI.

9). Nama Riduan, 44 tahun, Tukang Jahit, Ds. Kinono Sari Kel. Banjar Sari Kab. Enggano Bengkulu Utara.

10). Nama Darusalam, 35 Tahun, Pandai Besi, Ds. Sakatiga Kab. OI.

11). Nama Riki, 25 Tahun, Ds. Kemang Kec. Tebing Tinggi Kab. Empat Lawang.

12). Nama Haris Krisyanto, 19 tahun, TOT, Ds. Alas Bangun Kec. Pinang Raya Bengkulu Utara.

13). Nama Khadijah, 68 tahun, IRT, Perumnas Baru Blok A2 Kab. Bengkulu
 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved