Teror Ulat Bulu di Semarang hingga Cirebon, Seorang Pengendara Motor Kecelakaan Jatuh ke Jurang

Dari keterangan salah satu saksi, ada satu pengendara motor yang bahkan mengalami kecelekaan hingga motornya terjatuh ke jurang.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA
ILUSTRASI Ulat bulu yang menyerang rumah warga di Kebagusan, Jagakarsa. 

TRIBUNJAKARTA.COM SEMARANG - Para pengguna jalan diresahkan dengan adanya kehadiran ratusan ulat bulu yang menggantung di pohon-pohon di tepi Jalan Kompol R Soekanto, Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang, Jumat (20/12/2019) pagi ini.

Pasalnya, ulat bulu membuat kulit bentol dan gatal.

Puluhan pengendara motor yang melewati jalan itu tampak kemudian berhenti membuka helm dan jaketnya.

Beberapa dari mereka mengaku ulat-ulat itu masuk ke dalam jaket dan membuat kulit gatal.

Ulat-ulat terpantau berada di sekitaran wilayah Sigar Bencah dan Mangunharjo dan di jalur menuju arah Pedurungan.

Dari keterangan salah satu saksi, ada satu pengendara motor yang bahkan mengalami kecelakaan hingga motornya terjatuh ke jurang.

“Ada ibu-ibu yang terjatuh karena menghindari ulat-ulat yang menggantung,” ujar Aditya Wicaksana, warga Meteseh Tembalang.

“Ia hanya mengalami lebam dan lecet di wajah, namun ulat-ulat itu membahayakan pengendara lain,” imbuhnya.

Dari keterangannya, pengendara motor yang jatuh tersebut merupakan warga setempat.

Pengendara itu diketahui mengendarai Vario hitam berpelat H 5012 BKG yang saat ini telah dievakuasi.

Aditya sendiri juga menjadi sasaran dari ulat bulu tersebut.

Tangannya tampak bentol dan berwarna kemerahan.

Hingga pukul 9.50 WIB, warga setempat masih menghubungi pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang.

Bagi Anda yang akan melewati jalan tersebut, harap berhati-hati atau hindari sementara. (tribunjateng/rez)

Kejadian di Kendal

Setahun lalu serangan ulat bulu juga terjadi di Kendal.

Setelah diberantas dengan cara dibakar, serangan ulat bulu di dusun Tapak, Desa Kedunggading Kendal malah semakin menjadi-jadi.

Bahkan ribuan ulat bulu yang bersarang di kebun warga itu sudah sampai ke permukiman warga. Hal itu membuat para warga mulai resah dengan serangan serangga merayap itu.

Akhirnya pemerintah Desa Kedunggading meminta bantuan ke Dinas Pertanian dan Pangan Kendal untuk melakukan penyemprotan ulat bulu itu. Penyemprotan itu dilakukan pada Kamis (19/4/2018) Siang.

Kades Kedunggading, Budiyono mengatakan setelah sarangnya dibakar, serangga berbulu abu-abu itu malah menyebar ke rumah-rumah warga.

"Sudah sampai pohon-pohon samping rumah warga, bahkan sudah sampai ke teras rumah warga, sudah meresahkan sekali," paparnya.

Kemudian pihaknya dan warga dusun itu kerja bakti melakukan penyemprotan ke semua titik yang menjadi sarang ulat bulu itu dan memotong pohon yang menjadi sarang.

"Kami juga menotong pohon yang menjadi sarang ulat bulu itu agar di kemudian hari tidak muncul serangan ulat bulu itu," terangnya

Sementara itu, Sri Sunarwati, Pengamat Hama dari Dinas Pertanian dan Pangan Kendal mengungkapkan pada penyemprotan itu pihaknya memberikan semprotan insektisida agar hama ulat itu mati.

"Insektisida ini dapat secara langsung mematikan ulat dalam beberapa saat, dan penyemprotan ini dilakukan dipohon yang menjadi sarang ulat tersebut," kata Sri.

Ia pun menghimbau agar para warga untuk senantiasa membersikan kebun mereka serta memotong ranting daun yang sudah rimbun terutama pohon yang menjadi kegemaran ulat bulu itu bersarang.

"Pohon yang paling disukai oleh ulat bulu adalah pohon waru senu karena struktur daunnya yang lunak," pungkasnya. (*)

Ribuan ulat serbu permukiman di Cirebon

ILUSTRASI Ratusan ulat bulu masuk ke ruangan sekolah SD di Agam, Sumbar, sehingga menyebabkan proses belajar mengajar dihentikan, Selasa (19/11/2019).
ILUSTRASI Ratusan ulat bulu masuk ke ruangan sekolah SD di Agam, Sumbar, sehingga menyebabkan proses belajar mengajar dihentikan, Selasa (19/11/2019). (ISTIMEWA/Humas Satpol PP dan Damkar Agam)

Ribuan ulat daun pohon jati menyerang permukiman dan sejumlah fasilitas umum di Desa Sindanglaut, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tiga hari terakhir.

Aktivitas warga pun terganggu karena harus membersihkan rumah yang diserbu ulat.

Menurut penuturan warga bernama, orang-orang yang melewati jalan tersebut terpaksa memutar arah karena takut terkena ulat bulu.

Ulat bulu ini kerap muncul dengan bergelantungan di pohon jati yang ada di pinggir jalan pada pagi hari.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra menyatakan, wabah ulat bulu itu muncul karena dimungkinkan perkembangannya yang pesat selama musim pancaroba ini.

"Ini kan musim pancaroba, ada binatang-binatang yang berkembang pesat. Tiap daerah beda-beda (hamanya), ada yang ular kobra atau tawon vespa, di sini (Kabupaten Cirebon) ulat bulu," kata Dadang.

Selain muncul di tembok rumah warga, ribuan ulat bulu itu juga ditemukan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) di Desa Sindanglaut.

Saat ini pemerintah setempat sedang berupaya menangani teror ribuan ulat bulu tersebut. (TribunJateng/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved