Timnas

Shin Tae-yong Masih Butuh Asisten Pelatih dari Indonesia, Ini Sejumlah Nama Kandidatnya

Shin Tae-yong masih membutuhkan satu asisten pelatih asal Indonesia yang mengurus pertahanan. Siapakah kandidatnya?

Penulis: Suharno | Editor: Wahyu Aji
BOLASPORT.COM/MOCHAMAD HARRY PRASETYA
Shin Tae Yong saat diperkenalkan sebagai pelatih timnas Indonesia yang baru di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor pada Sabtu (28/12/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Shin Tae-yong resmi menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia setelah diperkenalkan oleh PSSI, Sabtu (28/12/2019).

Perkenalan Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia ini dilakukan di Stadion Pakansari Cibinong Bogor sebelum laga final Liga 1 Putri 2019.

Dikabarkan Shin Tae-yong membawa tiga asisten pelatih dari Korea Selatan yang akan mendampinginya di Timnas Indonesia.

Ketiga nama tersebut adalah Gong Oh-kyun, Kim Hae-won dan Lee Jae-hong.

Ketiga nama tersebut bukan sosok asing di karir kepelatihan Shin Tae-yong.

Lee Jae-hong adalah pelatih fisik, bersama dengan Kim Hae-won yang menjadi pelatih kiper sudah bersama Shin Tae-yong sejak Piala Dunia 2018.

Lee Jae-Hong, memulai karirnya di Timnas Wanita Korea U-20, sebagai Fisioterapis.

Lee kemudian melintang di Timnas Korea U-17 hingga U-22, ia menjadi fisioterapis Timnas Korea U-17 yang saat itu berlaga di Piala Dunia U-17, Chile.

Dua Penggawa Timnas U-19 Indonesia Angkat Bicara Soal Shin Tae-Yong yang Ditunjuk PSSI

Jurnalis Korea Selatan Bocorkan Kontrak Shin Tae-yong dan Target Untuk Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Juga Bakal Latih Timnas U-23 dan U-20, Bagaimana Nasib Fakhri Husaini dan Indra Sjafri

Karirnya meningkat hingga menjadi Fisioterapis Timnas Korea Pada gelaran Piala Dunia 2018.

Sebelum bergabung dengan Timnas Indonesia, Lee menjadi Fisioterapis bagi pelatih fisik FC Seoul yang berlaga di Liga tertinggi di Korea.

Selama 4 tahun, Lee menjadi pelatih bagi asosiasi fisioterapis sepakbola Korea Selatan pada 2011 hingga 2015.

Lee juga memiliki gelar Doktoral di bidang Exercise Physiology dari Sejong University.

Kim Hae-won sempat mencicipi karir professional bersama dengan Chungnam Dragons dan Daegu FC.

Selama aktif bermain, Kim adalah seorang defender.

Sedangkan nama terakhir, Gong Oh-kyun, lebih mentereng, sosoknya pernah berkarir sebagai pemain di Daejon Citizen dan Gyeongnam FC, keduanya adalah tim papan bawah di Liga Korea.

Namun, Gong Oh-kyun memiliki gelar Pascasarjana Kesehatan dari Universitas Konyang, dan sempat melatih Timnas Korea Selatan U-18.

Gong Oh-kyun sebelumnya pernah bekerjasama dengan Shin Tae-yong di Timnas Korea Selatan U-20 pada 2017.

Satu Asisten Lagi

Namun Shin Tae-yong menurut jurnalis asal Korea Selatan, Steven Han, membeberkan Shin masing mencari satu asisten pelatih lagi.

Satu asisten ini berasal dari Indonesia dan nantinya akan fokus untuk melatih pertahanan.

Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Soemantri menyebut akan segera memperkenalkan sosok pelatih Shin Tae-yong.

Namun saat dikonfirmasi mengenai asisten pelatih yang mendampingi Shin, PSSI melalui wakil ketua umum Cucu Soemantri tidak mengungkapkannya.

“Hehehe sabar ya. Agendanya lagi diatur. Tunggu saja undangannya,” kata Cucu Soemantri.

Dari sejumlah kabar yang beredar ada sejumlah nama kandidat yang bakal menjadi asisten pelatih Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong nantinya tidak hanya akan fokus ke Timnas Senior, tetapi juga Timnas U-23, Timnas U-20.

Hal tersebut membuat posisi pelatih Timnas U-23 Indra Sjafri dan Timnas U-20 Fakhri Husaini kemungkinan bakal tergeser.

Nama Indra Sjafri dan Fakhri Husaini pun masuk menjadi kandidat asisten pelatih Shin Tae-yong.

Selain Indra Sjafri dan Fakhri Husaini, ada pula nama pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro.

Akan tetapi, posisi ketiga nama pelatih tersebut saat masih aktif bermain merupakan seorang pemain tengah atau gelandang yang cenderung offensive.

Kemudian, muncul satu nama lagi yang beredar yang semasa aktif bermain merupakan seorang pemain belakang yakni Nova Arianto.

Nova Arianto merupakan asisten pelatih Indra Sjafri saat melatih Timnas U-23.

Namun, di antara sejumlah kandidat tersebut, PSSI masih belum membeberkan nama yang akan mendampingi Shin Tae-yong.

Panggil 60 Pemain

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, langsung bekerja setelah resmi mengikat durasi kontrak empat tahun bersama PSSI.

Shin Tae-yong rencananya akan memanggil 60 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan pertama pada 13 Januari 2020.

Para pemain tersebut terdiri dari nama-nama senior dan pilar Timnas U-20 Indonesia.

UPDATE Klasemen Liga Inggris Usai Laga Boxing Day, Liverpool Makin Jauh dari Manchester City

Persib Bandung Juara Liga 1 Putri 2019 Usai Menang Telak Atas Tira Persikabo di Pakansari

Fitra Ridwan Pergi dari Persija Jakarta, Dirinya Kemungkinan Akan Pindah ke Klub Saingan

Selama Olimpiade Tokyo, Japan Airline Bagikan 100 Ribu Tiket Gratis Bagi Wisatawan

Pemusatan latihan tersebut tidak digelar di Jakarta, melainkan Bali atau Surabaya.

Pelatih asal Korea Selatan itu nantinya akan menyaring sekitar 40 nama pemain untuk memasuki tahap selanjutnya.

Shin Tae-yong ingin melihat dengan pasti bagaimana permainan pemain-pemain timnas Indonesia.

"Saya akan mengumpulkan 60 pemain pada 13 Januari 2020 yang terdiri dari pemain senior dan U-20 untuk melihat kualitas mereka," kata Shin Tae-yong di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (28/12/2019).

Menurut Shin Tae-yong, kualitas pemain-pemain muda Indonesia bisa bersaing dengan senior.

Untuk saat ini, pelatih berusia 49 tahun itu akan kembali pulang ke Korea Selatan untuk mempersiapkan apa saja yang ia bawa sebelum nantinya tinggal di Indonesia.

"Sekarang ini saya tidak bisa berkomentar apa-apa soal Indonesia, mungkin setelah bertemu nanti," kata Shin Tae-yong.

"Besok rencananya saya akan kembali ke Korea Selatan dan pada 6 Januari 2020 saya akan kembali lagi ke Indonesia," tutup eks pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.

Kilas Balik Shin Tae-yong Bersama Seongnam, Pernah Lawan Rafael Benitez saat Menukangi Inter Milan

Shin Tae-yong terbilang sebagai sosok pelatih muda.

Di usianya yang menginjak 49 tahun, Shin Tae-yong pernah menjadi juru taktik Timnas Korea Selatan di berbagai level usia.

Sebelum dilirik Timnas, Shin Tae-yong lebih dulu mengawali karir sebagai pelatih sebagai karetake Seongnam Ilhwa Chunma pada 2009.

Satu musim berselang, dia diangkat menjadi kepala pelatih Seongnam Ilhwa Chunma.

Di bawah kepemimpinannya, Seongnam Ilhwa Chunma berhasil meraih gelar tofi Liga Champions Asia 2010 dan FA Cup Korea 2011.

Dia tercatat sebagai pelatih dan pemain Korea pertama yang berhasil meraih trofi Liga Champions Asia.

Menariknya, dia meraih dengan tim yang sama, saat menjabat sebagai pelatih maupun pemain (1995).

Keberhasilan Seongnam juara Liga Champions Asia membuat mereka tampil di kompetisi Piala Dunia Antar Klub FIFA di akhir 2010.

Seongnam lolos secara otomatis ke babak perempat final dengan menghadapi wakil Arab, Al-Wahda FC.

Saat itu, Sasa Ognenovski (kapten Seongnam) dan kolega berhasil mencukur Al-Wahda dengan skor mncolok 1-4.

Seongnam melaju ke babak semifinal. Apesnya, mereka bertemu dengan jawara Liga Champions Eropa, Inter Milan.

Inter Milan dalam masa kejayaan pada musim 2009/2010 di bawah asuhan Jose Mourinho.

I Nerazurri meraih tiga gelar bergengsi, yakni Liga Itaia, Liga Champions, dan Piala Dunia Antar Klub FIFA, selain Coppa Italia dan Super Coppa.

Inter menjadi klub Italia pertama yang berhasil meraih tiga gelar bergensi di atas.

Namun, setelah seminggu menjuarai Liga Champions (Mei 2010), Jose Mourinho meninggalkan Inter Milan yang kemudian berlabuh di Real Madrid.

Kursi pelatih yang ditinggalkan Inter diambil alih oleh Rafael Benitez.

Rafael Benitez melanjutkan perjalanan Inter yang bakal menghadapi Piala Dunia Antar Klub di akhir tahun 2010.

Sesuai regulasi, pemenang Liga Champions Eropa berhak menempati satu tempat di babak semifinal.

Mereka akan menghadapi Seongnam Ilhwa Chunma, tak lain tim yang sedang dipimpin Shin Tae-yong.

Dalam kesempatan itu, racikan Shin Tae-yong belum bisa membawa Seongnam mengalahkan Inter Milan.

Inter yang diperkuat Wesley sneijder membungkam Sasa dan kolega tiga gol tanpa balas.

Setelah pertandingan, Shin Tae-yong mengungkapkan, timnya telah memberikan yang terbaik meskipun hasil akhir tak berpihak kepada mereka.

"Skor mungkin 3-0, tetapi pemain kami mmberikan yang terbaik hingga akhir pertandingan," ucap Shin Tae-yong, dikutip dari situs resmi FIFA.

"Para pemain Inter secara fisik lebih kuat, juga keterampilan indvidu mereka lebih baik. Itulah salah satu alasan mengapa kita kalah," ujarnya melanjutkan.

Capaian itu merupakan yang tertinggi bagi Shin Tae-yong di level klub sebelum akhirnya menjadi juru taktik Timnas Korea Selatan.

Kini, Shin Tae-yong tinggal menunggu peresmian dari PSSI untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia.

Layak dinantikan racikan pelatih berusia 49 tahun itu untuk perubahan Timnas Indonesia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved