Satu Keluarga Tewas Keracunan Gas Genset

Keracunan Gas Buangan Genset Jadi Penyebab Satu Keluarga di Pulogadung Tewas

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan kandungan CO ditemukan dalam darah keempat korban.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Jasad satu keluarga korban keracunan gas buangan genset saat hendak dibawa keluar dari Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Penyebab satu keluarga warga RT 01/RW 09 Kelurahan Pulogadung tewas dipastikan karena keracunan gas CO atau karbon monoksida buangan genset.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan kandungan CO ditemukan dalam darah keempat korban.

Yakni pasangan suami istri Mahmudi (35), Ayu Maryana Oktavia (29) serta dua anaknya, Selvia Audy Pratiwi (9), dan Mahezha Kurniawan (5).

Jasad satu keluarga korban keracunan gas buangan genset saat hendak dibawa keluar dari Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2020).
Jasad satu keluarga korban keracunan gas buangan genset saat hendak dibawa keluar dari Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

"Hasil uji laboratorium darahnya positif CO semua. Tidak ada tanda kekerasan apa pun selain racun CO positif dalam darahnya," kata Sumy di Jakarta Timur, Jumat (3/1/2020).

Merujuk hasil pemeriksaan tim dokte forensik RS Polri Kramat Jati yang dilakukan sekira pukul 03.00 WIB tadi saat jenazah tiba.

Sumy menuturkan keempatnya diperkirakan tewas lebih dari 12 jam sebelum ditemukan pada Kamis (2/1/2020) sekira pukul 23.30 WIB.

"Jasadnya sudah pembusukan lanjut, perkiraan meninggal sudah lebih dari 12 jam. Diduga mereka dalam keadaan tidur dan tidak sadar menghirup CO," ujarnya.

Dia tak bisa memastikan apakah keempatnya sempat bangun karena tersedak gas CO atau tidak karena keluarga menolak diautopsi.

Sementara untuk mengetahui para korban sempat tersedak atau tewas dalam keadaan tidur perlu dilakukan pemeriksaan dalam atau autopsi.

"Kalau dalam keadaan sadar pasti batuk-batuk. Untuk mengetahui mereka terbangun dan batuk-batuk atau tidak perlu dilihat jalur pernafasannya lewat autopsi," tuturnya.

Sebelumnya, jasad Mahmudi, Ayu, Selvia, dan Mahezha ditemukan satu kerabatnya, Imam Jumhari (47) yang hendak mengantar nasi berkat.

Kala itu keluarga Mahmudi memang menggunakan genset karena terdampak pemadaman listrik imbas banjir yang merendam kawasan Pulogadung.

"Hasil olah TKP pada jasad korban ditemukan tanda-tanda keracunan gas. Tubuh para korban memerah dan dari hidungnya mengeluarkan darah," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo.

4 orang tewas

Jajaran Polres Metro Jakarta Timur saat melakukan olah TKP di kediaman Mahmudi, Jumat (3/1/2020)
Jajaran Polres Metro Jakarta Timur saat melakukan olah TKP di kediaman Mahmudi, Jumat (3/1/2020) (Istimewa)

Empat warga di Jalan Kayu Mas Selatan VI Blok C RT 01/RW 09, Kecamatan Pulogadung ditemukan tewas di kediamannya, Kamis (2/1/2020) sekira pukul 23.30 WIB.

Keempat yakni Mahmudi (35), Ayu Maryana Oktavia (29), Selvia Audy Pratiwi (9), dan Mahezha Kurniawan (5) yang merupakan satu keluarga.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan keempatnya meninggal karena keracunan gas CO atau karbon monoksida dari genset.

"Pada jasad keempatnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, diduga meninggal karena keracunan gas dari genset yang digunakan di rumah," kata Hery di Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2020).

Pasalnya wilayah tempat pasangan suami istri dan dua anaknya itu tinggal terdampak pedaman listrik imbas banjir yang merendam kawasan Pulogadung.

Hery menuturkan dugaan keempatnya tewas akibat keracunan gas buangan genset diperkuat keterangan satu kerabat korban, Imam Jumhari (47) berkunjung.

 Pemprov DKI Klaim Telah Salurkan Bantuan ke Seluruh Pengungsi Korban Banjir

 2 Kwintal Lele Siap panen Milik Wandi Hilang saat Banjir Menerjang, Kerugian Hingga Puluhan Juta

"Saat kakak ipar korban datang pukul 07.00 WIB genset masih berfungsi. Tapi saat saksi kembali datang pukul 13.00 WIB mengantar makanan, genset sudah mati," ujarnya.

Pada kedatangan Imam ketiga kalinya sekira pukul 23.30 WIB yang hendak mengantar nasi berkat, Mahmudi dan keluarga didapati sudah tewas.

Mendapati keluarganya tewas, Imam bergegas melapor ke Polsek Pulogadung yang segera mengerahkan personel mengecek lokasi.

"Hasil olah TKP pada jasad korban ditemukan tanda-tanda keracunan gas. Tubuh para korban memerah dan dari hidungnya mengeluarkan darah," tuturnya.

Usai olah TKP, Hery menyebut jasad keempatnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati guna menjalani autopsi memastikan sebab kematian.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved