Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir

Kritik Anggaran Formula E Habiskan Triliunan Rupiah & Jawaban Anies Dipotong dari Biaya Cegah Banjir

Umumnya, netizen mengkritik anggaran penyelenggaraan Formula E yang besar, sementara di sisi lain program naturalisasi belum terasa dampaknya.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
ISTIMEWA
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Alejandro Agag (CEO FIA Formula E, kiri) dan Alberto Longo, Co-Founder dan CCO FIA Formula E (kanan) saat berbincang bersama di lintasan balap Formula E di Brooklyn, New York, sesaat sebelum bendera start balap Formula E dikibarkan, Sabtu, 13 Juli 2019. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Banjir yang merendam Jakarta sejak malam tahun baru, membuat banyak kritik diarahkan pada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Anies menuturkan, normalisasi Kali Ciliwung tidak membuat Jakarta terbebas dari banjir.

Di media sosial, selain dikritik pada program naturalisasi, kebijakan Anies menyelenggarakan kompetisi balapan Formula E di Jakarta tak luput dari pro kontra, terutama yang terkait anggaran.

Tagar #shameOnyouFormulaEJakarta jadi trending topik di Twitter.

Terkuak Keseharian Mahmudi Sebelum Tewas Sekeluarga Karena Asap Genset, Sempat Niat Pulang Kampung

Umumnya, netizen mengkritik anggaran penyelenggaraan Formula E yang besar, sementara di sisi lain program naturalisasi belum terasa dampaknya.

Banjir Surut, Yuni Shara Sibuk Ikut Bersih-Bersih Rumah hingga Rela Ngepel Sambil Jongkok

Formula E sendiri rencananya akan digelar di Monas.

Meski begitu, trek balapan mobil listrik di sirkuit jalan raya perkotaan itu masih didiskusikan dan dijamin tidak akan mengganggu lalu lintas.

Tak hanya sekali, Formula E direncanakan akan digelar 5 tahun berturut-turut dari 2020, 2021, 2022, 2023, 2024.

Medina Zein Bipolar Sejak 2016, Sang Ayah Ungkap Kebiasaan Unik Teman Irwansyah: Sejak Kecil Begitu

Alasannya agar infrastruktur yang dibangun dimanfaatkan secara maksimal dan agar Jakarta jadi destinasi wisata.

Perhelatan balap formula E direncanakan akan digelar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2020.

Untuk mendanai balapan ini, Pemprov DKI Jakarta pun mengajukan anggaran dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Perubahan (APBD-P) 2019 dan APBD 2020.

Tercatat, dari empat anggaran mata yang diajukan, nilainya mencapai total mencapai Rp 1,6 triliun.

Syahnaz Tiba-tiba Sakit Perut saat Persiapan ke RS, Jeje Govinda Sarankan Ini: Kasihan Tuh!

Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta harus menyetor dana 20 juta poundsterling untuk menjadi tuan rumah balap mobil listrik Formula E.

Jumlah itu setara dengan Rp 345,9 miliar. Dana itu harus disetorkan kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E atau disebut sebagai commitment fee.

"Jumlahnya 20 juta poundsterling. (Untuk) Formula E (sebesar) 24,1 juta dollar AS," ujar Anies kala itu.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta lalu menyetujui anggaran belanja langsung tersebut.

Anggaran itu disetujui dalam pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) untuk rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2019 pada Selasa (13/8/2019) sore.

Anggaran yang disetujui sebesar Rp 360 miliar atau 20,79 juta poundsterling.

Dalam pengajuan sebelumnya, Pemprov DKI mengajukan dana sebesar Rp 345,9 miliar dengan menggunakan kurs dollar AS, yaitu 24,1 juta dollar atau 20 juta poundsterling.

Tak lama kemudian, pada Agustus 2019 lalu, Pemprov DKI kembali mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp 934 miliar untuk penyelenggaraan dan asuransi Formula E.

Dalam draf yang diajukan tertulis pagu anggaran indikatif sebesar Rp 934 miliar.

Rinciannya 22 juta poundsterling untuk biaya penyelenggaraan dan 35 juta euro untuk asuransi.

Jika dikonversi dengan menggunakan rupiah (1 poundstreling Rp 17.205), 22 juta poundsterling setara Rp 378,46 miliar.

Lalu 35 juta euro (1 euro Rp 15.892) setara Rp 556,22 miliar. Total Rp 934 miliar.

Anggaran Jakpro

Dana lainnya berasal dari Jakpro yang merupakan BUMD DKI Jakarta.

Perusahaan tersebut juga mengajukan suntikan modal berupa penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp 305,2 miliar dari APBD DKI tahun 2020.

PMD sebesar Rp 305,2 miliar itu akan digunakan untuk sejumlah hal.

Pertama, Rp 5 miliar untuk pre feasibility study (FS) dan research and development (R&D). Kemudian, Rp 112 miliar untuk civil works dan perbaikan jalan raya, Rp 48 miliar untuk dinding dan pagar, Rp 67,2 miliar untuk pembuatan trek dan jalur balap.

Selanjutnya, Rp 10 miliar untuk layanan umum, seperti keamanan, kebersihan, pengelolaan sampah, toilet, manajemen lalu lintas, dan layanan parkir.

Lalu, Rp 6 miliar untuk honor tim pelaksana lokal. Honor itu ditujukan untuk 50 orang selama 12 bulan. Honor tiap orang Rp 10 juta per bulan.

Ada juga anggaran Rp 25 miliar untuk biaya tak terduga dan Rp 32 miliar untuk safety dan race materials.

Jawaban tegas Gubernur Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat bertemu dengan pengungsi korban banjir di Rusun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2019).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat bertemu dengan pengungsi korban banjir di Rusun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah kabar yang menyebut bahwa pihaknya sengaja memotong anggaran penanggulangan banjir untuk penyelenggaraan ajang balap Formula E.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun enggan berkomentar lebih jauh terkait kabar tersebut.

"Bukan hanya tidak benar, itu mengarang. Jadi saya tidak perlu, saya tidak komentar," ucapnya, Jumat (3/1/2019).

Anies pun memastikan, Pemprov DKI tidak melakukan pemangkasan anggaran untuk program penanganan banjir dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.

"Tidak ada (pemotongan)," ucapnya saat meninjau lokasi pengungsian korban banjir di Rusun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak lagi memusingkan anggaran untuk penanganan banjir.

Menurutnya, saat ini yang terpenting ialah mambantu masyarakat Jakarta yang terdampak banjir yang menerjang ibu kota di awal tahun 2020 ini.

"Masyarakat saat ini sedang membutuhkan solidaritas, masyarakat sedang membutuhkan kebersamaan," mata Anies.

"Apapun pandangan terkait dengan kebijakan, begitu ada ribuan warga terdampak akibat banjir, justru saatnya kita bersama-sama untuk solid meringankan beban mereka," tambahnya menjelaskan.

Untuk itu, mantan Rektor Universitas Paramadina ini pun menyebut, pihaknya akan bekerja keras dalam penanganan banjir.

"Target kami adalah sesegera mungkin warga bisa kembali ke rumah, bisa berkegiatan seperti semula," tuturnya.

Sumber: (KOMPAS.com/Ryana Aryadita Umasugi/TribunJakarta/Dionsius)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved