Satu Keluarga Tewas Keracunan Gas Genset
Terkuak Keseharian Mahmudi Sebelum Tewas Sekeluarga Karena Asap Genset, Sempat Niat Pulang Kampung
Terungkap keseharian Mahmudi sebelum tewas sekeluarga karena asap genset di Pulogadung, Jakarta Timur.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
Ade menuturkan, berdasarkan informasi yang didapatnya, Mahmudi dan keluarga akan dibawa ke kampung halaman ereka di Boyolali, Jawa Tengah dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Dapat kabar katanya langsung dibawa dari RS Polri ke Boyolali. Mau dimakamkan di sana sama keluarganya," papar Ade.
• Syahnaz Tiba-tiba Sakit Perut saat Persiapan ke RS, Jeje Govinda Sarankan Ini: Kasihan Tuh!
Hidung Korban Keluarkan Darah
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo menuturkan dugaan keempatnya tewas akibat keracunan gas buangan genset diperkuat keterangan satu kerabat korban, Imam Jumhari (47) berkunjung.
"Saat kakak ipar korban datang pukul 07.00 WIB genset masih berfungsi. Tapi saat saksi kembali datang pukul 13.00 WIB mengantar makanan, genset sudah mati," ujarnya.
Pada kedatangan Imam ketiga kalinya sekira pukul 23.30 WIB yang hendak mengantar nasi berkat, Mahmudi dan keluarga didapati sudah tewas.
• Terawang Asmara Ayu Ting Ting, Ahli Tarot Ungkap Ciri-ciri Pria Pengganti Enji Baskoro: Hati-hati!
Mendapati keluarganya tewas, Imam bergegas melapor ke Polsek Pulogadung yang segera mengerahkan personel mengecek lokasi.
"Hasil olah TKP pada jasad korban ditemukan tanda-tanda keracunan gas. Tubuh para korban memerah dan dari hidungnya mengeluarkan darah," tuturnya.
Usai olah TKP, Hery menyebut jasad keempatnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati guna menjalani autopsi memastikan sebab kematian.
Hasil Uji Laboratorium

Penyebab satu keluarga warga RT 01/RW 09 Kelurahan Pulogadung tewas dipastikan karena keracunan gas CO atau karbon monoksida buangan genset.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan kandungan CO ditemukan dalam darah keempat korban.
"Hasil uji laboratorium darahnya positif CO semua. Tidak ada tanda kekerasan apa pun selain racun CO positif dalam darahnya," kata Sumy di Jakarta Timur, Jumat (3/1/2020).
Merujuk hasil pemeriksaan tim dokte forensik RS Polri Kramat Jati yang dilakukan sekira pukul 03.00 WIB tadi saat jenazah tiba.
Sumy menuturkan keempatnya diperkirakan tewas lebih dari 12 jam sebelum ditemukan pada Kamis (2/1/2020) sekira pukul 23.30 WIB.