Banjir di Depok
Wali Kota Depok Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Angin Kencang
Menanggapi bencana banjir dan longsor di wilayahnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengeluarkan keputusan tentang status tanggap darurat bencana alam
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Menanggapi bencana banjir dan longsor di wilayahnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengeluarkan keputusan tentang status tanggap darurat bencana di Kota Depok.
Status tanggap darurat tersebut dituangkan kedalam surat putusan dengan nomor 433/01/Kpts/DPKP/Huk/2020.
"Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Angin Kencang di Kota Depok, ditetapkan sejak 1 Januari 2020 hingga jangka waktu selama 14 (empat belas) hari," ujar Idris melalui keterangan resminya, Jumat (3/1/2020).
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok Gandara Budiana pun ditunjuk sebagai Ex-Officio Komandan Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Angin Kencang di Kota Depok.
"Komandan Tanggap Darurat diminta segera berkoordinasi dan menginstruksikan kepada perangkat daerah terkait dan lembaga Iainnya dalam upaya melakukan langkah-langkah penanganan tanggap darurat Bencana di Kota Depok," tambah Idris.
Idris berujar, keputusan status tanggap darurat bencana dikeluarkan berdasarkan banyaknya kejadian bencana alam dibeberapa titik di Kota Depok hingga menyebabkan empat orang meninggal dunia.
"Berdasarkan laporan dan hasil pengkajian cepat telah terjadi bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang di Kota Depok pada tanggal 1 Januari 2020 yang mengakibatkan korban jiwa, kerugian harta benda dan rusaknya infrastruktur," ucap dia.
Hujan Deras, Pagar SDIT AN Najah di Depok Longsor ke Kali

Hujan deras yang menguguyur Kota Depok pada Rabu (1/1/2020) kemarin menyebabkan pagar Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) An Najah di Jalan Haji Tamin, Cipayung, Kota Depok, longsor ke dalam aliran kali.
Jimi penjaga sekolah tersebut menjelaskan, longsor terjadi sekira puk 08.00 WIB pagi ketika hujan deras tengah mengguyur.
“Saya lagi neduh, tiba-tiba bunyi gemuruh terus langsung longsor pagarnya,” kata Jimi dijumpai TribunJakarta.com di lokasi, Kamis (2/1/2020).
Jimi menduga, pagar tersebut longsor akibat turap penahan yang ada dibawah pagar lebih dulu longsor ke dalam aliran kali.
“Ini turapnya longsor duluan, jadi pondasi pagarnya sudah gak ada yang nahan langsung ikut longsor ke kali,” tambahnya.
• Update Banjir Tangerang Selatan, 4 Orang Tewas, 2.300 Jiwa Terdampak
• Sebagian Jalan Daan Mogot Jakarta Barat Masih Tergenang, Belum Bisa Dilintasi Kendaraan
Sementara itu, hanya berjarak beberapa ratus meter longsor juga terjadi dibeberapa titik di Jalan Raya Pitara.
Bahkan, warga setempat turun ke jalan mengatur lalu lintas agar pengendara tak melintasi titik jalan yang rawan longsor.