Banjir di Bekasi
Warga Terdampak Banjir di Bekasi Mencapai 336.274 Jiwa
Haryono mengatakan, kecamatan paling banyak terdapat titik banjir adalah Bekasi Barat dengan 16 titik disusul Bekasi Selatan dengan 11 titik
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, JATIASIH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat, korban terdampak banjir yang terjadi pada awal tahun ini mencapai 336.274 jiwa di 12 kecamatan di wilayah setempat.
"Itu secara keseluruhan yang terdampak banjir se-Kota Bekasi," kata Ketua BPBD Kota Bekasi, Haryono, Minggu, (5/1/2020).
Dia menjelaskan, banjir yang melanda beberapa hari ini sudah ditetapkan sebagai tanggap darurat bencana oleh Wali Kota Bekasi. Seban, hampir 70 persen wilayah terdampak banjir akibat luapan air kali.
"Hampir semuanya kena banjir di tiap kecamatan sehingga dari itu ditetapkan tanggap darurat banjir dan tanah longsor dan mulai hari Kamis, 2 Januari 2020, kemarin," ujarnya.
• Kerja Bakti di Kelurahan Makasar, Anies Baswedan Temukan Berbagai Macam Sampah
Dari total 12 kecamatan di Kota Bekasi, ada sebanyak 93 titik yang terdampak banjir sejak malam tahun baru kemarin.
Haryono mengatakan, kecamatan paling banyak terdapat titik banjir adalah Bekasi Barat dengan 16 titik disusul Bekasi Selatan dengan 11 titik.
"Tapi dampak paling parah atau banjir paling parah dialami di Jatiasih, tepatnya di Perumahan PGP (Pondok Gede Permai), karena kedalaman banjirnya paling tinggi bisa sampai kurang lebih 6 meter," jelas dia.
Sejak hari ketiga kemarin, proses evakuasi warga sudah berakhir. Sejauh ini proses yang dilakukan berupa pemulihan pasca-banjir seperti pembersihan akses jalan perumahan, pemukiman dan penanganan korban banjir yang sakit.
"Sejauh ini sudah surut, tinggal penanganan pasca-banjir saja, di posko-posko, distribusi bantuan juga sudah dilakukan," tegas dia.