Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir

Cerita Yudha Petugas Keamanan SLB G Rawinala saat Evakuasi Penyandang Tuna Ganda Netra

Sapta Kusuma Yudha (31) ikut membantu evakuasi siswa tuna ganda di Sekolah Luar Biasa G Rawinala, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Y Gustaman
Cerita Yudha Petugas Keamanan SLB G Rawinala saat Evakuasi Penyandang Tuna Ganda Netra - sapta-kusuma-yudha.jpg
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Sapta Kusuma Yudha (31), petugas keamanan di SLB G Rawinala, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (6/1/2020).
Cerita Yudha Petugas Keamanan SLB G Rawinala saat Evakuasi Penyandang Tuna Ganda Netra - suasana-ketika-banjir-di-awal-tahun-2020-di-slb-g-rawinala.jpg
Dok SLB G Rawinala
Suasana SLB G Rawinala masih terendam air.
Cerita Yudha Petugas Keamanan SLB G Rawinala saat Evakuasi Penyandang Tuna Ganda Netra - ruang-kelas-suasana-slb-g-rawinala-masih-terendam-air.jpg
Dok SLB G Rawinala
Suasana SLB G Rawinala masih terendam air.

"Kan ada rumah perawatan, jadi di bawa ke sana. Saya bolak-balik naik motor tiga kali. Jadi kita bertiga di motor," sambungnya.

Selesai mengantarkan pengasuh dan penyandang tuna ganda netra, Yudha segera memadamkan listrik untuk menghindari hal tak diinginkan.

"Mulai ada yang lain datang. Akhirnya saya dibantu yang lain langsung selamatkan dan naikin barang-barang."

"Lantaran luas, jadi enggak bisa menyeluruh. Itu pun kita sudah bagi tugas antara asrama dan sekolah. Tapi enggak banyak yang bisa diselamatkan," jelas dia.

Selanjutnya, ketika air mulai mencapai 1 meter, Yudha hanya berjaga-jaga saja.

Ia menunggu air surut sekita pukul 15.00 WIB pada Rabu (1/1/2020).

Banyak kotoran 

Pascabanjir, Yudha bersama karyawan SLB G Rawinala lainnya segera bersih-bersih lokasi terdampak banjir.

Ia mengecek satu persatu ruangan dan menyelamatkan barang atau properti yang masih bisa dipakai.

Tak disangka, ketika ke bagian asrama, ia mendapati banyak kotoran manusia ikut terbawa banjir dan menimbulkan bau tak sedap.

Yudha dan karyawan lainnya merasa terganggu melihat kotoran tersebut.

"Kita enggak berani mendekat. Pertama bau, kedua kumannnya itu."

"Untuk lokasi yang banyak kotoran manusianya kita tunggu sampai benar-benar surut," ungkap dia.

Banjir yang mencapai 1 meter juga turut membawa kotoran kucing masuk ke areal SLB G Rawinala.

Akhirnya, dengan selang panjang semua kotoran tersebut dibersihkan oleh Yudha.

"Pas sudah surut saya siram aja pakai selang itu. Kalau dikumpulkan dan dibuang kan pada jijik."

"Akhirnya kita semprot dan arahkan ke saluran air," jelas Yudha.

Pengalaman banjir setinggi 1 meter dengan kotoran seperti itu membawa kenangan pahit tersendiri bagi Yudha.

Kendati demikian, ia tetap semangat ketika melihat karyawan lainnya turut semangat dan bekerja dengan hati.

FOLLOW JUGA

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved