Fakta Terbaru Bus Tabrak Wanita di Bandara Soekarno-Hatta Tak Dalam Kondisi Hamil, Ini Identitasnya

Namun, Kasatlantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta, AKP Argadija Putra membantah bahwa Nurlaela dalam keadaan hamil saat kecelakaan yang menimpanya.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Kasatlantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta, AKP Argadija Putra saat ditemui di Asrama Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Senin (6/1/2020). 

Diberitakan sebelumnya, seorang wanita terserempet hingga jatuh dan terjepit shuttle bus, di area Transit Oriented Development (TOD) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Minggu (5/1/2020).

Seorang ibu hamil terserempet hingga jatuh dan terjepit shuttle bus, di area Transit Oriented Development (TOD) Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Minggu (5/1/2020).
Seorang ibu hamil terserempet hingga jatuh dan terjepit shuttle bus, di area Transit Oriented Development (TOD) Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Minggu (5/1/2020). (Istimewa/dokumentasi warga)

Diketahui wanita tersebut bernama Nurlaela (37), warga Batuceper, Tangerang.

Saat itu sekira pukul 13.25 WIB, Nurlaela bergerak ke arah jalur shuttle bus, dan dari arah yang sama bus juga baru bergerak ke arah jalur hingga menyerempet Nurlaela di bagian pinggir jalur.

Dia sempat terjepit, hingga setelah beberapa saat banyak orang yang menolong, Nurlaela bisa diselamatkan.

Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soetta, Febri Toga Simatupang, mengatakan, pihaknya sudah memfasilitasi penanganan dan pemeriksaan secara medis untuk Nurlaela.

Febri menyebut Nurlaela tidak menderita luka dalam setelah kejadian itu.

"Untuk hasil rontgen sudah keluar dan diagnosa dokter RSUD bahwa korban tidak ada luka dalam dan hanya luka luar," terang Febri saat dihubungi TribunJakarta.com.

Selanjutnya, pihak keluarga akan memulangkan Nurlaela untuk diobati secara tradisional.

"Keputusan keluarga akan dibawa pulang dan akan diobati secara alternatif, diurut," ujarnya.

Febri juga mengatakan, pihak keluarga Nurlaela enggan membawa kasus tersebut ke pihak kepolisian, melainkan menyelesaikannya secara kekeluargaan.

"Dan keputusan dari suami korban, Bapak Safrudin bahwa akan ditempuh dengan cara kekeluargaan dengan sopir shuttle," jelasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved