Banjir di Tangerang
Kegiatan Belajar di Tangerang Belum Pulih, Siswa Masih Butuh Sumbangan Seragam dan Alat Tulis
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di Kota Tangerang belum 100 persen normal pascabanjir yang melanda sebagian besar wilayahnya
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, CILEDUG - Kegiatan belajar mengajar (KBM) di Kota Tangerang belum 100 persen normal pascabanjir yang melanda sebagian besar wilayahnya.
Seperti yang melanda SMPN 24 di Kelurahan Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang yang belum bisa melakukan KBM lantaran masih terperangkap sampah dan lumpur.
Saat meninjau SMPN 24, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan kalau sekolah tersebut kemungkinan bisa beroperasi normal mulai besok.
"Kemungkinan besok bisa berjalan normal, saya sudah perintahkan BPBD untuk menyemprot kelas-kelas dan halaman sekolah yang terkena lumpur," ujar Arief di SMPN 24, Senin (6/1/2020).
"Dampaknya lumayan parah ini, banyak sekali buku-buku di perpustakaan dan alat tulis kantor, printer dan komputer yang rusak terendam banjir," sambung dia.
• Naiki Bronto Skylift, Petugas Mulai Potong Rangka Bangunan yang Ambruk
• Sebanyak 2.300 Jiwa di Tangsel Terdampak Banjir, Baru Lima Orang Mengurus Dokumen Kependudukan
Menurut dia, kegiatan belajar mengajar yang seharusnya berjalan mulai hari ini, harus tertunda lantaran masih terkendala proses pemulihan usai banjir yang menggenangi gedung SMPN 24.
Untuk itu, Arief mengajak masyarakat agar mendonasikan peralatan sekolah bagi siswa yang terkena musibah banjir.
"Kita butuh buku tulis, alat alat tulis, seragam sekolah dan perlengkapan sekolah lainnya untuk didonasikan. Nanti bisa dikirimkan di posko-posko banjir di tiga belas kecamatan atau di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang," terang Arief.
Sebagai informasi, menurut data pertanggal 4 Januari 2020 terdapat 20 gedung Sekolah Dasar dan tiga Sekolah Menengah Pertama yang terdampak banjir yang membutuhkan bantuan dari masyarakat.