Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir
Pasca-banjir, Ribuan Orang di Pejagalan Jakarta Utara Terserang Diare
Kasudin Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan, penyakit yang menjangkit warga terbagi menjadi dua waktu, yakni saat banjir dan pasca-banjir.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Ribuan korban banjir yang mengungsi di Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, terserang berbagai penyakit akibat banjir.
Kasudin Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan, penyakit yang menjangkit warga terbagi menjadi dua waktu, yakni saat banjir dan pasca-banjir.
Menurut Yudi, hasil temuan di lapangan menunjukkan penyakit yang banyak menjangkit warga saat banjir seperti batuk, pilek, dan ISPA.
"Kalo di awal-awal itu biasanya panas, batuk, pilek, ISPA ya," kata Yudi di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (6/1/2020).
Yudi menuturkan, penyakit pasca-banjir yang menjangkit warga umumnya adalah diare.
Diare menyerang warga di pengungsian. Sebagai contoh, dari sekitar 2.700 pengungsi yang mengungsi akibat banjir di Pejagalan, 60 persen di antaranya terserang diare.
"Sudah ada temuan. 60 persen dari jumlah itu, berarti hampir 1.200-an kena diare. Ini mulai masuk pasca-banjir ya," kata Yudi.
Yudi menyebutkan, salah satu penyebab terjadinya diare adalah sulitnya air bersih di pengungsian.
Hal itu membuat warga juga kesulitan untuk kebutuhan MCK.
"Kalo hari pertama biasanya warga belum banyak mengungsi, masih di rumah. Setelah menginap di tenda pengungsian itu banyak yang sakit," kata Yudi.