Ria Irawan Meninggal
Rekam Jejak Hidup Ria Irawan, Kisah Cinta & Kariernya di Dunia Entertainment
Ria Irawan meninggal dunia di RSCM Jakarta Pusat pada Senin pagi (6/1/2020).
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
Dia adalah putri dari aktor senior Bambang Irawan (Jawa) dan aktris senior Ade Irawan (Minang).
Rekam Jejak Karier
Lahir sebagai bungsu dari lima bersaudara pasangan Bambang Irawan dan Ade Irawan yang kala itu tengah naik daun, membuat Ria mendapat sorotan sejak kelahirannya.
Karena besar di lingkungan film, bahkan ayahnya memiliki perusahaan film Agora, Ria tertarik dengan dunia perfilman sejak masih kecil.
Pada usia empat tahun, Ria telah menjadi figuran dalam film Sopir Taxi (1973), yang dibintangi Bambang Hermanto dan Dien Novita.
Kemudian Ria mendapat lagi peran sebagai figuran dalam film Belas Kasih, kali ini figuran dengan dialog.
Setelah itu, Ria juga bermain dalam film Fajar Menyingsing (1975) bersama Erwin Gutawa, Chicha (1976) bersama Chicha Koeswoyo yang kala itu sedang tenar, Siulan Rahasia (1977), Istriku Sayang Istriku Malang (1977), Nakalnya Anak-Anak (1980) hingga aktingnya yang membuat banyak orang terpikat pada film Kembang Kertas (1984).
Berkat perannya di film Bila Saatnya Tiba (1985), Ria meraih nominasi Festival Film Indonesia 1986 sebagai Aktris Pendukung Terbaik.
Ria berhasil memenangkan Piala Citra lewat film yang juga dibintangi oleh Mathias Muchus dan Meriam Bellina, yakni Selamat Tinggal Jeanette (1987) sebagai Pemeran pendukung wanita Terbaik di FFI 1988.
Di Festival Film Indonesia 2006 dirinya kembali mendapat nominasi Aktris Pendukung Terbaik lewat film Berbagi Suami (2006).
Tarik Suara
Ria juga merambah dunia tarik suara.
Kesempatan rekaman datang untuk membuat album keroyokan bersama kelompok yang diberi nama Japras, yang terdiri dari, antara lain Ully Artha,Debby Cintia Dewi,Wieke Widowati,Rini S, Bono, Nurul Arifin, Ita Mustafa, Ani Kusuma, Eva Arnaz, dan Rima Melati.
Album ini meledak dan laris di pasaran.
Ria juga merekam dua album dangdut bersama Rano Karno, Hiasan Mimpi dan Sorga Dunia, serta album pop Setangkai Anggrek Bulan dan Di Antara Hatiku Hatimu.