Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir

UPDATE Banjir: Korban Meninggal Bertambah, Jadi 67 Orang dan Satu Hilang

"Korban meninggal dunia karena banjir lima orang di Kota Tangerang dan satu orang meninggal di pengungsian di Kabupaten Bogor," kata Agus.

Penulis: Wahyu Aji | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA/Dokumentasi Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Data korban banjir akibat hujan dan longsor di Jabodetabek. 

"Hampir semuanya kena banjir di tiap kecamatan sehingga dari itu ditetapkan tanggap darurat banjir dan tanah longsor dan mulai hari Kamis, 2 Januari 2020, kemarin," ujarnya.

Dari total 12 kecamatan di Kota Bekasi, ada sebanyak 93 titik yang terdampak banjir sejak malam tahun baru kemarin.

Haryono mengatakan, kecamatan paling banyak terdapat titik banjir adalah Bekasi Barat dengan 16 titik disusul Bekasi Selatan dengan 11 titik.

"Tapi dampak paling parah atau banjir paling parah dialami di Jatiasih, tepatnya di Perumahan PGP (Pondok Gede Permai), karena kedalaman banjirnya paling tinggi bisa sampai kurang lebih 6 meter," jelas dia.

89 Titik Infrastruktur Tanggul Kali di Kota Bekasi Rusak Setelah Banjir Besar

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan sekitar 89 titik tanggul kali di Kota Bekasi mengalami kerusakan pascabanjir besar yang melanda wilayah setempat.

"Tanggul itu yang rusak ada sekitar kurang lebih 89 titik di kota bekasi yang berada di sepanjang kali bekasi masuk ke prioritas karena dalam kondisi hujan normal pun itu sudah berpotensi air itu keluar dari kali," kata Tri, Minggu (5/1/2020) malam.

Dia menjelaskan kerusakan yang terjadi cukup bervariatif.

Mulai dari konstruksi yang jebol atau roboh atau rusak berusak kebocoran-kebocoran.

Tri menjelaskan, pihaknya sudah berkordinasi dengan Kementerian PUPR.

Ada sedikitnya 257 tim ahli yang disebar kementerian untuk penanganan infrastruktur kali yang rusak di Jabodetabek, 50 diantaranya disebar di Bekasi.

"Sekitar 20 persen tenaga ahlinya diperbantukan di Kota Bekasi dalam rangka untuk merevitaliasi kondisi kali bekasi yang memang sudah sangat parah dan mereka sudah bergerak terutama di Kali Bekasi," kata Tri.

Untuk langkah awal, perbaikan jangka pendek tentu bakal dilakukan sebagai upaya penanggulangan pascabanjir.

"Tanggulnya walaupun itu sifatnya sementara dioptimalkan memiliki kekuatan yang sama dengan tanggul sebelum terjadinya banjir besar kemarin," ujarnya.

Proses penanganan kerusakan infrastruktur tanggul ini diperkirakan memakan waktu cukup lama. Sebab, jumlah yang cukup banyak tentu menjadi kendala utamanya.

Meski begitu, pemerintah kata Tri, melakukan upaya antisipatif terjadinya potensi hujan besar pada 11-15 Januari 2020 sesuai prediksi BMKG.

"Beberapa yang terjadi kebocoran itu sudah mulai dilakukan penambalan tapi tentunya karena titiknya cukup banyak ini kan konsentrasinya tidak akan bisa dilaksanakan dalam waktu dekat, tapi intinya kita mempersiapkan diri tanggal 11 - 15 Januari ini," tegas dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved