Banjir di Tangerang Selatan
1.475 Korban Banjir di Tangerang Selatan Terserang Gatal-gatal Hingga Penyakit Darah Tinggi
Deden mengatakan, penanganan medis korban banjir itu juga bekerja sama dengan rumah sakit swasta.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Sebanyak 1.475 korban banjir di Tangerang Selatan (Tangsel) terserang penyakit dan ditangani tim medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes).
Hal itu diungkapkan pelaksana tugas Kepala Dinkes Tangsel, Deden Deni saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (7/1/2020).
"Ada 1.475 (korban banjir) yang dilayani, yang berobat," ujar Deden.
Keluhan pasien korban banjir itu berragam dari mulai terserang penyakit kulit gatal-gatal hingga darah tinggi.
"10 besar keluhan warga itu salah satunya itu kulit. Selain kulit ada hipertensi, ISPA, diare, panas, mual, mag sama darah tinggi. Yang paling banyak memang keluhannya di kulit," ujarnya.
• Polisi Sebut Predator Anak di Pademangan Pernah Jadi Korban Pencabulan Waktu Kecil
• Rumah Kebanjiran Hingga Enam Mobil Terendam, Begini Jawaban Parto Ketika Ditanya Total Kerugian
Deden mengatakan, penanganan medis korban banjir itu juga bekerja sama dengan rumah sakit swasta.
Ia memastikan tidak ada pasien yang sampai rawat inap, melainkan hanya penanganan medis di posko lokasi banjir.
"Enggak ada yang dirawat semua berobat di lokasi, di posko dan perawat yang mobile," ujarnya.
Setelah sepekan pasca banjir, Deden memastikan petugas medis masih sedia di beberapa titik banjir, dan utamanya berada di puskesmas.
"Petugas masih siaga, di puskesmas, masih sebagian di posko titik banjir," jelasnya.