Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir

Selain Curah Hujan, Tumpukan Sampah Jadi Penyebab Tanggul Jebol di Kemang

Tanggul aliran Kali Krukut di Jalan Perumahan Kemang Jaya, Bangka, Jakarta Selatan, jebol pada Rabu (1/1/2020).

Istimewa/Dok Sudin SDA Jaksel
Petugas SDA memperbaiki tanggul yang jebol di Jalan Perumahan Kemang Jaya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Tanggul aliran Kali Krukut di Jalan Perumahan Kemang Jaya, Bangka, Jakarta Selatan, jebol pada Rabu (1/1/2020).

Curah hujan yang tinggi menjadi salah satu penyebab meluapnya Kali Krukut dan berimbas pada jebolnya tanggul.

Namun, menurut Sekretaris Kelurahan Bangka, Rohman, banyaknya sampah juga membuat aliran air tersendat.

"Tumpukan sampah membuat aliran tersumbat," ujar Rohman dalam keterangannya, Selasa (7/1/2020).

Saat ini, tanggul tersebut sedang dalam proses perbaikan. Rohman mengatakan, pengerjaan perbaikan tanggul sudah mencapai lima meter.

Rohman menjelaskan, tanggul yang tengah diperbaiki itu hanya bersifat sementara atau penanganan pertama.

Nantinya, lanjut dia, tanggul bakal dibuat permanen ketika musim penghujan usai.

"Jadi sementara ini kita bangun curuk untuk mencegah luapan air Kali Krukut," jelasnya.

Gubernur DKI Anies Klaim Kemang Tidak Banjir, Faktanya Rumah Warga Sampai Terendam 2 Meter

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengklaim mayoritas wilayah Jakarta tidak tergenang banjir pasca hujan deras pada Rabu (1/1/2020) lalu.

Dia menyebut sebanyak 85 persen wilayah Jakarta tidak dilanda banjir, salah satunya wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

Hal tersebut dikarenakan pompa air di kawasan tersebut bekerja dengan baik.

"Hujan yang sedemikian deras, tapi kenapa Kemang tidak banjir, karena pompa mobile kami bekerja di Kemang Raya," kata Anies saat ditemui di Kelurahan Makasar, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020).

"Karena itu, alhamdulillah 85 persen wilayah Jakarta aman. Ada 15 persen yang terdampak dan 15 persen itu ada di bawah 1 persen yang ketinggian airnya di atas 1,5 meter. Artinya secara sistem, kesiapan kita alhamdulillah baik," lanjutnya.

Namun, pernyataan Anies berbeda dengan fakta di lapangan.

Data Kompas.com, banjir sempat melanda kawasan Kemang beberapa saat setelah hujan deras datang.

Salah satunya Jalan Kemang Timur.

Penampakan Rumah Dubes Kamboja di Kemang Terendam Banjir

Bar di Kemang Rugi Ratusan Juta, Manajer: Ini Banjir Terparah

Hery selaku warga setempat kala itu menjelaskan bahwa kawasan rumahnya sempat diterjang banjir setinggi 2 meter lebih.

Kondisi air setinggi itu terjadi pada Rabu pukul 08.00 WIB. "Dari pukul 03.00 pagi air memang sudah masuk karena hujan deras kan, tapi semakin lama kok semakin tinggi. Pukul 08.00 saya lihat air sudah setinggi 2 meter," ucap dia saat ditemui di lokasi rumahnya, (2/1/2020).

Beruntung Hery sudah bergerak cepat untuk memindah barang berharga ke lantai atas. Dia dan kelima anaknya berhasil mengungsi ke permukiman yang lebih tinggi.

Penghuni hotel di Kemang dievakuasi menggunakan perahu karet pada Rabu (1/1/2020).
Penghuni hotel di Kemang dievakuasi menggunakan perahu karet pada Rabu (1/1/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

"Airnya juga deras banget. Saya berenang keluar saja susah," ucap Hery yang tinggal tepat di samping kali Mampang ini.

Hal sama juga dikatakan Ilham. Salah satu pegawai rumah tangga di salah satu rumah mewah di kawasan tersebut juga mengatakan hal yang sama. Bahkan ruang tamu sempat direndam air setinggi 1 meter lebih.

"Sampai segini (sambil menunjuk perutnya). Wah kalau di jalan sampai ke pundak," kata Ilham.

"Ini banjir terparah. Terakhir paling parah tahun 2007," ucap dia. Bukan hanya di kawasan Jalan Kemang Timur V, banjir juga terjadi di perkampungan Hongkongbeng RT 003 RW 002 Jalan Kemang X, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Rabu (1/1/2020).

Saat itu, warga setempat berharap adanya bantuan perahu karet untuk evakuasi.

"Banjirnya parah, tinggal genteng doang. Warga banyak tidak bisa keluar karena kedalamannya sudah tinggi. Kita butuh bantuan perahu karet," ujar salah satu warga setempat, Taufik (30), kepada Kompas.com ketika ditemui ketika banjir pada Rabu (1/1/2020).

Menurut Taufik, kenaikan air yang terjadi di wilayah tempat tinggalnya sejak pukul 04.00 WIB.

"Sebagian warga yang tak sempat mengevakuasi diri terjebak di dalam rumah mereka. Karena lampu dipadamkan jadi enggak bisa keluar rumah," ucap dia.

Bahkan dalam beberapa kesempatan, Anies sempat mengunjungi dapur posko banjir di kawasan Kemang Utara.

Di sana dia sempat menengok kondisi warga yang jadi korban Banjir.

"Kita apresiasi masyarakat yang telah secara langsung membantu, mengelola secara swadaya dampak dari kebanjiran ini," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/1/2020).

Anies berpesan kepada para warga apabila membutuhkan bantuan bisa menghubungi Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi beban korban banjir.

"Terkena banjir saja adalah masalah rumit jadi kita ingin mengurangi beban masalah dan malam hari ini saya instruksikan untuk merespons cepat," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anies Sebut Kemang Tidak Banjir, Faktanya Terendam 2 Meter"

Penulis : Walda Marison

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved