Pemerintah Indonesia Tak Bisa Intervensi Kasus Reynhard Sinaga & Pemberitaan Media Internasional
Pemerintah Indonesia hanya berkewajiban untuk memberikan perlindungan hukum atau mendampingi Reynhard Sinaga.
"Memang menjadi headline di media-media Inggris terutama pagi ini, cuma dampak langsung teman-teman Indonesia merasakan perbedaan sebelumnya atau setelah kasus ini ya tidak ada. Semuanya aman, kondusif. Pemberitaannya fokus ke perilaku kejahatan yang bersangkutan," ujar Nugraha saat diwawancarai DW Indonesia, Selasa (07/01).
Lebih lanjut Nugraha mengatakan bahwa PPI Manchester menghormati dan menghargai proses hukum yang telah berlangsung.
"Tentunya kita percaya proses hukum yang berjalan, menghargai proses hukum yang berjalan sejak tahun 2017. Kita juga percaya KBRI telah memberikan pendampingan kepada yang bersangkutan," jelas Nugraha.
Terungkap pada 2 Juni 2017
Kasus pemerkosaan ini terungkap di tanggal 2 Juni 2017. Ketika pada pukul 05:51 pagi kepolisian Manchester menerima laporan dari seorang pria yang mengaku sebagai korban perkosaan Reynhard. Modusnya, pria tersebut ditawari minum oleh Reynhard hingga tak sadarkan diri. Namun, pria tersebut terbangun ketika Reynhard tengah berupaya memperkosanya.
Sontak pria tersebut melawan Reynhard yang sudah dalam keadaan tak berbusana. Ia kemudian memukul Reynhard hingga tak sadarkan diri. Reynhard dibawa ke rumah sakit Manchester dan ketika ia siuman, ia meminta ponselnya kepada polisi.
Dari keterangan polisi, Reynhard memberikan password yang salah kepada polisi dan merebut ponselnya. Dari ponsel inilah akhirnya terungkap bahwa Reynhard melakukan aksi perkosaan terhadap pria yang memukulnya.
Dilansir dari kantor berita Associated Press (AP), Hakim Suzanne Goddard dalam persidangan di Manchester Crown Court, Senin (06/01), mengatakan bahwa jumlah pasti korban Reynhard tidak diketahui.
"Anda adalah predator seksual berantai jahat yang telah memangsa para pria muda yang datang ke pusat kota hanya untuk bersenang-senang dengan teman mereka. Salah satu korban Anda menggambarkan Anda sebagai monster," ujar Goddard.
Reynhard selalu mengaku bahwa hubungan seksual yang dilakukannya atas dasar suka sama suka. Namun Goddard dalam keputusannya menyatakan kesimpulan logis berdasarkan bukti video berjam-jam yang ada bahwa korban diperkosa dalam keadaan tidak sadar, bahwa Reynhard membius para korbannya dengan minuman yang ia tawarkan.
rap/gtp (dari berbagai sumber)