Melihat 4 Garis Berwarna Menuju MRT Haji Nawi: Membelah Permukiman Warga, Bisa Langsung Naik Lift
Di tengah permukiman warga Gang Timbul RT 003 dan RT 004, RW 005, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, empat garis berwarna membentang pada jalan setapak.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Yang gunakan jalan ini ke arah MRT pasti naik lift," ungkapnya kepada Wartawan TribunJakarta.com di lokasi pada Kamis (9/1/2020).
Warga lainnya Een, menambahkan banyak pejalan kaki dari luar yang melintas demi memangkas jarak.
Pejalan kaki akan memutar jauh bila tak melewati Gang Timbul.
Selain itu, garis dan signane untuk memberitahu pejalan kaki bahwa ada jalan sempit yang bisa menuju Stasiun MRT Haji Nawi.
"Kalau saya baik ada ini (garis) sebagai tanda untuk akses pejalan kaki. Yang tidak tahu jadi tahu," tambahnya.
Memberikan Rasa Aman

ITDP (Institute for Transportation & Development Policy), yang turut terlibat dalam pembuatan penunjuk jalan itu, di dalam situsnya menerangkan bahwa Jalan Timbul dipakai oleh para pejalan kaki untuk jalur alternatif.
Adanya jalan itu untuk menghindari dari rasa tidak aman lantaran berjalan kaki di jalan raya yang disesaki kendaraan bermotor.
Penempatan penunjuk jalan menuju Stasiun MRT di permukiman warga akan memudahkan pejalan kaki.
Total garis berwarna itu mencapai 270 meter dan 11 buah signane menuju Stasiun MRT Haji Nawi.
Kolaborasi Warga

Penunjuk jalan dan signane ini merupakan kolaborasi antara pihak MRT dengan warga, Kelurahan, Kecamatan, RT, RW, Sudin Perhubungan Jakarta Selatan dan ITDP (Institute for Transportation & Development Policy).
Menurut Corporate Head Secretary PT MRT, Muhammad Kamaludin, bahan baku catnya dari pihak MRT.
Sedangkan proses pengecetan PT MRT berkolaborasi dengan pihak-pihak tersebut.
Kamaludin mengatakan ada dua Stasiun MRT yang telah dibuat penunjuk jalan dan signane dari permukiman warga.