Melihat 4 Garis Berwarna Menuju MRT Haji Nawi: Membelah Permukiman Warga, Bisa Langsung Naik Lift
Di tengah permukiman warga Gang Timbul RT 003 dan RT 004, RW 005, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, empat garis berwarna membentang pada jalan setapak.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Di tengah permukiman warga Gang Timbul RT 003 dan RT 004, RW 005, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, empat garis berwarna membentang pada jalan setapak.
Keempat garis itu sebagai petunjuk pejalan kaki ke sejumlah fasilitas publik.
Salah satunya, menuju Stasiun MRT Haji Nawi.
Bila masuk dari mulut Gang Timbul di Jalan Abdul Madjid Raya, sebuah signane terpasang di samping gapura gang.
Signane itu memberitahukan kepada pejalan kaki jalur alternatif yang akan ditempuh bila menuju Stasiun MRT Haji Nawi atau Jalan Rumah Sakit Fatmawati dan Jalan Timbul.
Empat Garis Warna

Ketika memasuki Gang Timbul, pejalan akan melihat di bawah empat garis berwarna yang membentang sepanjang jalan setapak.
Keempat garis itu berwarna putih, biru, kuning dan merah.
Masing-masing garis mengarah ke sejumlah fasilitas publik.
Garis putih mengarah ke musholla atau Jalan Rawa Maja. Garis biru mengarah ke Stasiun MRT Haji Nawi.
Garis kuning mengarah ke RSUD Kebayoran Baru sedangkan garis merah menuju SDN Cipete Utara 01.
Para pejalan kaki tinggal mengikuti garis sesuai dengan tujuan mereka.
Bisa Langsung Naik Lift

Menurut warga RT 004 RW 005, Neno (54), banyak pejalan kaki yang melintas di jalan ini lantaran bisa langsung menaiki lift Stasiun MRT.
Pantauan Wartawan TribunJakarta.com, para pejalan kaki yang menuju Stasiun MRT dari Gang Timbul tak sedikit yang menaiki lift prioritas.
"Yang gunakan jalan ini ke arah MRT pasti naik lift," ungkapnya kepada Wartawan TribunJakarta.com di lokasi pada Kamis (9/1/2020).
Warga lainnya Een, menambahkan banyak pejalan kaki dari luar yang melintas demi memangkas jarak.
Pejalan kaki akan memutar jauh bila tak melewati Gang Timbul.
Selain itu, garis dan signane untuk memberitahu pejalan kaki bahwa ada jalan sempit yang bisa menuju Stasiun MRT Haji Nawi.
"Kalau saya baik ada ini (garis) sebagai tanda untuk akses pejalan kaki. Yang tidak tahu jadi tahu," tambahnya.
Memberikan Rasa Aman

ITDP (Institute for Transportation & Development Policy), yang turut terlibat dalam pembuatan penunjuk jalan itu, di dalam situsnya menerangkan bahwa Jalan Timbul dipakai oleh para pejalan kaki untuk jalur alternatif.
Adanya jalan itu untuk menghindari dari rasa tidak aman lantaran berjalan kaki di jalan raya yang disesaki kendaraan bermotor.
Penempatan penunjuk jalan menuju Stasiun MRT di permukiman warga akan memudahkan pejalan kaki.
Total garis berwarna itu mencapai 270 meter dan 11 buah signane menuju Stasiun MRT Haji Nawi.
Kolaborasi Warga

Penunjuk jalan dan signane ini merupakan kolaborasi antara pihak MRT dengan warga, Kelurahan, Kecamatan, RT, RW, Sudin Perhubungan Jakarta Selatan dan ITDP (Institute for Transportation & Development Policy).
Menurut Corporate Head Secretary PT MRT, Muhammad Kamaludin, bahan baku catnya dari pihak MRT.
Sedangkan proses pengecetan PT MRT berkolaborasi dengan pihak-pihak tersebut.
Kamaludin mengatakan ada dua Stasiun MRT yang telah dibuat penunjuk jalan dan signane dari permukiman warga.
Dua stasiun itu yaitu Stasiun Cipete Raya dan Haji Nawi.

"Akan terus dilanjutkan di kawasan stasiun-stasiun lainnya," katanya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com.
Di Jalan Teladan yang menuju Stasiun Cipete Raya, Gandaria Selatan, misalnya, ada jalur penanda bagi pejalan kaki dan pesepeda berwarna hijau.
Ada juga penanda zona aman sekolah, cermin keselamatan di persimpangan jalan dan penerangan jalan mikro dengan energi panel surya.
• Sebut Artis yang Nikah di 2019 Ini Bohongi Pasangannya, Endang Tarot: Ada yang Selama Ini Ditutupi
• Didesak Mundur karena Dianggap Tak Becus Tangani Banjir, Anies Pilih Fokus Kerja
Pemilihan warna, lanjut Kamaludin, mengikuti peraturan yang berlaku, contoh Dirjen Perhubungan Darat Nomor SK.1304/AJ.403/DJPD/2014 tentang Zona Selamat Sekolah.
Pihak MRT juga memasang mural di sebuah dinding berisi ajakan untuk menggunakan transportasi publik.
"Semua ini untuk meningkatkan keamanan, keselamatan dan pengetahuan warga pengguna MRT Jakarta dan angkutan umum lainnya. Pada akhirnya akan meningkatkan jumlah ridership MRT Jakarta," bebernya.
