Imlek 2020
Dipercaya Datangkan Keberuntungan, 10 Jenis Makanan Ini Wajib Tersedia saat Tahun Baru Imlek
10 makanan yang wajib tersedia dan datangkan keberuntungan pada Tahun Baru Imlek.
TRIBUNJAKARTA.COM - Tahun baru China atau Imlek tahun ini jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020
Makanan khas Imlek berikut ini dipercaya akan mendatangkan keberuntungan bagi yang memakannya.
Ada banyak juga camilan serta makanan khas Imlek yang dianggap membawa hoki atau dipercaya datangkan keberuntungan.
Ada setidaknya 10 jenis makanan yang wajib dihidangkan saat perayaan Imlek.
Simak daftar 10 makanan yang wajib ada saat Imlek dan simak juga maknanya berikut ini.
• Berikut 8 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Tahun Baru Imlek, Dari Menyapu hingga Keramas
Kali ini Tribun Travel akan merangkum dari berbagai sumber, 10 makanan yang wajib tersedia dan datangkan keberuntungan pada Tahun Baru Imlek.
1. Jeruk Mandarin
Jeruk menurut chiropractor dan praktisi pengobatan tradisional Tiongkok Vincent Caruso Jr dari New Jersey Total Health, adalah sebuah simbol kelimpahan dan kebahagiaan.
Dalam bahasa China, jeruk terdengar seperti keberuntungan dan kekayaan.
Jeruk menjadi buah yang tidak boleh ketinggalan untuk disajikan di meja selama prayaan Imlek tiba.
2. Kue Keranjang

Kue keranjang memiliki nama lain nian gao.
Nian berarti tahun dan gao berarti kue atau tinggi.
Sehingga, kue keranjang biasanya disajikan dengan cara disusun tinggi atau bertingkat.
Kue ini memiliki makna peningkatan rezeki atau kemakmuran.
Sementara itu, kue keranjang memiliki warna merah yang melambangkan hidup orang yang memakannya semakin merekah.
3. Manisan Segi Delapan
Manisan segi depalan ini sengaja dibuat, karena angka delapan melambangkan keberuntungan dalam tradisi Tiongkok.
Kotak segi delapan ini berisi manisan, buah yang dikeringkan, dan biji-bijian untuk camilan.
Setiap makanan di dalam kotak ini memiliki makna masing-masing seperti jeruk kumkuat dijadikan simbol kemakmuran.
Ada juga biji teratai melambangkan kesuburan, leei sebagai lambang ikatan keluarga yang kuat, dan lain-lain.
4. Jiaozi
Nama lain dari makanan jiaozi adalah kuo tie.
Jiaozi adalah sejenis pangsit yang berisi daging babi, sayuran, dan udang cincang lalu memiliki bentuk bulat jiaozi yang mirip dengan uang China kuno.
Karena bentuknya yang mirip dengan uang China kuno, jiaozi menjadi simbol kelimpahan rezeki dan kebersamaan dalam keluarga.
5. Ikan Bandeng

Ikan Bandeng menjadi menu makanan yang wajib ada saat perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia.
Kuliner ini dianggap dapat melambangkan kelancaran dari rejeki dan bisnis.
Biasanya ikan bandeng akan disajikan dengan bentuk yang utuh, lengkap dengan buntut dan kepalanya.
6. Yu Sheng
Yu Sheng (Yee Sang) merupakan sajian Imlek yang terdiri dari salad ikan segar.
Biasanya dibuat dari ikan tuna atau salmon dan ditambahkan dengan irisan sayuran segar, seperti wortel dan lobak.
Penyajian makanan khas Imlek ini biasa disantap dengan cara dianggap setinggo mungkin dari atas piring.
Hal ini menandakan simbol keberuntungan yang semakin baik pada tahun baru.
7. Siu Mie (Mi Panjang)
Siu Mie atau yang disebut dengan mi goreng ini wajib ada di setiap perayaan Imlek.
Makanan ini menjadi simbol atau makna panjang umur, kebahagiaan, serta rejeki yang melimpah.
Banyak yang percaya jika mi disantap secara utuh hingga bagian ujung mi, supaya keinginannya tercapai.
8. Ayam atau Bebek
Makanan khas Imlek selanjutnya adalah ayam yang atau bebek yang disajikan secara utuh.
Hal ini menandai simbol keluarga yang utuh dan bahagia.
9. Kue Mangkuk
Jenis kue yang hadir di perayaan Imlek tidak hanya kue kering, tapi juga ada kue mangkuk.
Biasanya kue ini diletakkan pada bagian puncak dari susunan kue keranjang.
Bentuk kue mangkuk yang mekar ini melambangkan rejeki yang akan terus berkembang.
10. Lapis Legit
Kue lapis legit ini adalah kue bentuknya yang berlapis-lapis.
Kue ini menjadi simbol rejeki, yang mendatangkan rejeki dalam kehidupan secara berlapis-lapis.
Rasanya yang manis dan legit dipercaya akan membuat hidup orang yang memakannya akan lebih manis.
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)