Sudah Hampir Dua Pekan, Warga Lebaksitu Banten Hidup Tanpa Listrik
Warga Desa Lebaksitu, Lebakgedong, Lebak, Banten, hidup tanpa listrik. Kondisi itu sudah berjalan selama hampir dua pekan
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, LEBAK - Warga Desa Lebaksitu, Lebakgedong, Lebak, Banten, hidup tanpa listrik.
Kondisi itu sudah berjalan selama hampir dua pekan setelah desa ini dilanda musibah banjir bandang dan longsor.
"Listrik itu terakhir tanggal 1 Januari 2020 sore hari. Setelah itu padam sampai hari ini," kata Kepala Desa Lebak Situ, TB Imron, Senin (13/1/2020).
Pada malam hari, kondisi di Desa Lebaksitu pun nyaris gelap gulita. Genset hanya tersedia di Balai Desa dan beberapa rumah warga.
Keberadaan genset sendiri tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah penerangan.
Sebab, jika bensin yang digunakan sebagai bahan bakar habis, warga harus turun sejauh dua Kilometer untuk membeli.
Kondisinya diperparah dengan harga bensin yang teramat mahal pascabencana.
• ACT Salurkan 1 Ton Bantuan di Desa Terisolir Akibat Banjir Bandang dan Longsor Lebak
• Mantan Asisten Ngaku Sikap Lina Berubah Semenjak Ini, Butet: Sosok Bunda Nggak Gitu
• Evaluasi Banjir, Komisi A Datangi Pemkot Jakarta Barat
Di sini, satu liter bensin Pertamax dibanderol Rp ribu atau naik tiga kali lipat dari biasanya.
"Orang dari PLN sebenarnya sudah mau ke sini, tapi lagi-lagi terkendala akses," ujar Imron.
TribunJakarta.com ikut bersama lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang menyalurkan bantuan ke Desa Lebaksitu, Lebakgedong, Lebak, Banten.