Persija Jakarta

Pemain Anyar Persija Jakarta Diteror: Reaksi Alfath Fathier Diejek Hingga Sabarnya Ibunda Evan Dimas

Dua pemain anyar Persija Jakarta mendapat serangan teror setelah gabung klub berjuluk Macan Kemayoran. Reaksi Evan Dimas dan Alfath Fathier.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
Youtube
Logo Persija Jakarta 

TRIBUNJAKARTA.COM - Dua pemain anyar Persija Jakarta mendapat serangan teror setelah gabung klub berjuluk Macan Kemayoran.

Kedua pemain itu adalah Evan Dimas Darmono dan Alfath Fathier.

Keduanya mengaku menerima teror di rumah maupun media sosial setelah bergabung dengan klub ibu kota.

TribunJakarta.com merangkum sejumlah informasi mengenai serangan teror tersebut.

Spanduk Teror di Rumah Evan Dimas

Pemain Persija Jakarta Evan Dimas Darmono
Pemain Persija Jakarta Evan Dimas Darmono (Tribunnews.com)

Rumah pemain anyar Persija Jakarta, Evan Dimas, mendapatkan teror dengan pemasangan spanduk bertuliskan 'sepak bola bukan sekedar nilai rupiah'.

Rumah pemain anyar Persija Jakarta, Evan Dimas, di Surabaya diteror orang tak dikenal pada Sabtu (11/1/2020).

Teror itu dilakukan dengan memasang spanduk hitam dengan tulisan 'sepak bola bukan sekedar nilai rupiah' di pagar rumah Evan Dimas.

Salah satu tetangga Evan mengaku bahwa spanduk itu dipasang pada Sabtu (11/1/2020) dan hanya bertahan selama satu jam.

Namun, pria yang tidak ingin disebutkan namanya ini tidak mengetahui siapa pelaku yang memasang spanduk itu.

Menurutnya, hal itu mungkin dilakukan oleh oknum suporter yang tidak suka Evan Dimas bergabung ke Persija Jakarta.

"Iya (Sabtu) pagi jam 8 saya sempat melihat Mas, tapi jam 9 saya pulang sudah nggak ada," tutur tetangga Evan Dimas.

"Saya juga nggak tau siapa itu yang masang (spanduk). Mungkin dia tidak senang Evan ke Persija Mas," ucapnya lagi.

Spanduk Dilepas

Saat Surya.co.id mendatangi kediaman Evan Dimas Minggu (12/1/2019) spanduk tersebut ternyata telah dilepas.
Saat Surya.co.id mendatangi kediaman Evan Dimas Minggu (12/1/2019) spanduk tersebut ternyata telah dilepas. (taufiqur rochman/surya)

Saat Surya.co.id mendatangi kediaman Evan Dimas Minggu (12/1/2019), spanduk tersebut ternyata telah dilepas.

"Dan Persija sangat menantikan kehadiran saya. Jadi mungkin itu yang membuat saya memilih Persija," ujarnya menambahkan.

Bersama Persija Jakarta, Evan menjalani kontrak berdurasi satu tahun.

Jika permainannya bagus, maka manajemen memiliki opsi memperpanjang kontrak Evan Dimas di tim berjulukan Macan Kemayoran itu.

“Ya, Evan resmi bergabung dengan kami untuk kompetisi tahun 2020," ujar Presiden Persija Jakarta, Ferry Paulus.

"Kualitas dia memang dibutuhkan tim pelatih untuk berbagai pertandingan di tahun 2020 nanti.”

“Kontrak dia selama satu tahun dengan opsi perpanjangan selama tiga tahun," ujar Ferry lagi.

"Bergabungnya Evan tentunya bisa mewujudkan rencana tahun ini yaitu merebut kembali juara,” ucap pria asal Manado itu.

Sabarnya Ibunda Evan Dimas

Ibunda Evan Dimas, Ana Darmono, menanggapi teror yang dialaminya ketika anaknya resmi bergabung dengan Persija Jakarta.

Bertepatan dengan hari peresmian Evan Dimas sebagai rekrutan anyar Persija Jakarta, Sabtu (11/1/2020), keluarga Evan Dimas yang berada di Surabaya mendapat teror.

Oknum tak dikenal memasang spanduk bertuliskan "Sepak Bola Bukan Sekedar Nilai Rupiah" di depan rumah Evan Dimas.

Terkait dengan kejadian tersebut, ibunda Evan Dimas, Ana Darmono, menanggapi dengan santai dan memilih cuek.

“Iya, ada yang memasang spanduk tulisan dari kemarin siang dan sorenya dilepas," ucap Ana Darmono dilansir Bolasport.com dari Kompas.

"Kalau ibu biarkan saja yang penting tidak mengganggu," ujarnya.

Menurut Ana, orang-orang yang melakukan hal tersebut tidak mengetahui perjuangan di balik karier Evan Dimas saat ini.

Oleh sebab itu, dia memilih untuk tidak mendengarkan perkataan orang lain selama hal tersebut tidak menggangu kehidupan pribadinya.

"Biarkan saja, kan memang orang nggak tahu bagaimana perjuangannya," kata Ana.

"Mau nulis apa ngomong apa terserah mereka yang penting nggak mengganggu ibu saja. Biarkan saja,” tuturnya lagi.

Ana menjelaskan bahwa Evan Dimas selalu mengajak keluarganya untuk berdiskusi sebelum memutuskan untuk bergabung dengan suatu klub.

Seperti halnya ketika Evan Dimas akan merapat ke Macan Kemayoran, keluarga memberikan dukungan penuh.

Menurutnya, sudah ada yang mengatur nasib dan perjalanan Evan Dimas sebagai seorang pemain sepak bola.

Ana pun tidak ingin terbebani dengan teror yang dialaminya selama ini.

Terlebih, anaknya selalu memberi perhatian dan menanyakan kabar tentang keluarganya.

Hal itu juga dilakukan oleh bintang timnas Indonesia tersebut setelah mendapat kabar terkait teror di rumahnya.

"Alhamdulillah aman selama ini, kami sudah terbiasa dari dulu ada protes kami sikapi santai saja. Kami harus sabar saja,” tutur Ana.

“Iya dia telepon 'gimana bu'. Saya jawab tidak apa-apa Van, kami sabar saja, kamu kuat kita hadapi bersama, kamu yang sabar,” ujarnya menambahkan.

Kini, Ana dan keluarga Evan Dimas berharap anaknya bisa fokus dalam membangun karier bersama klub barunya, Persija Jakarta.

“Ya, jangan lupa berdoa, sholat jangan lepas, kalau main di luar hati-hati," ucap ibunda Evan Dimas.

"Jaga kondisi, harus sabar apapun yang terjadi bisa menyikapi dengan keikhlasan karena ini ujian dari Allah jadi kita harus terima apapun keadaan kita," katanya mengakhiri.

Alfath Fathier Terkena Teror

Aksi pemain baru Persija Jakarta, Alfath Faathier ketika berduel dengan Resky Fandy dan Adrianus Dwiky di Lapangan PS AU TNI, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (13/1/2020).
Aksi pemain baru Persija Jakarta, Alfath Faathier ketika berduel dengan Resky Fandy dan Adrianus Dwiky di Lapangan PS AU TNI, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (13/1/2020). (Media Persija)

Alfath Fathier menjadi pemain pertama yang diperkenalkan Persija Jakarta untuk kompetisi musim 2020.

Usianya yang masih sangat muda, membuat manajemen Persija Jakarta memberikan durasi kerja selama tiga tahun kepada Alfath Fathier.

Bergabung dengan Persija Jakarta menjadi sebuah keputusan yang harus dipertimbangkan matang-matang oleh Alfath Fathier.

Maklum, pemain berusia 22 tahun itu kelahiran Purwakarta dan besar di Bandung, Jawa Barat.

Untuk lingkungan keluarga Alfath Fathier, mereka sangat dekat dengan suporter Persib Bandung, bobotoh.

Selain itu, Alfath Fathier juga merupakan pemain binaan akademi Persib Bandung.

Sebelum gabung ke Persija Jakarta, Alfath Fathier sempat diisukan akan merapat ke Persib Bandung.

Namun ternyata, Alfath Fathier memilih untuk bergabung bersama Persija Jakarta yang merupakan tim rival dari Persib Bandung.

Kehadiran Alfath Fathier ke Persija Jakarta mengundang ketidaksukaan sebagian bobotoh di media sosial.

Didatangi Pria yang Bertujuan Jemput Garaga, Panji Petualang Kaget King Kobranya Ditawar Rp 350 Juta

Konflik Natuna, Eks Anggota Tim Mawar Nilai China Sedang Rendahkan Indonesia dan Alihkan Perhatian

Malvin Platje Cetak 2 Gol Cepat dan Bawa Bali United Unggul Atas Tampines Rovers

Meski demikian, Alfath Fathier tidak merasakan teror seperti apa yang didapatkan Evan Dimas seusai bergabung dengan Macan Kemayoran.

"Ya mungkin kalau teror seperti Evan Dimas yang dibikin spanduk di rumah, mungkin saya tidak ya," kata Alfath Fathier kepada awak media termasuk BolaSport.com.

"Mungkin hanya teror di media sosial dan itu bagi saya sudah biasa," ucap Alfath Fathier menambahkan.

Eks pemain Madura United itu mendapatkan teror ketika keluar rumah dan berjalan-jalan di sekitaran Bandung.

Alfath Fathier tidak marah.

Pemain timnas Indonesia itu hanya tersenyum dan berpikir positif untuk ke depannya.

"Lalu misalkan saya lagi jalan keluar, ada yang mengejek-ngejek gitu karena kemarin tim media Persija Jakarta membuat konten bade kemana Kang. Nah saya cukup ketawa saja," ucap Alfath Fathier. (Bolasport.com)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved