Imlek 2020
Pedagang Pernak-pernik Mulai Menjamur di Tangerang Jelang Perayaan Imlek
Mulai dari lampu lampion, ampau, serta pernak-pernik dengan logo tikus logam sudah mulai dijual oleh para pedagang.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Menjelang perayaan Imlek yang jatuh pada 25 Januari mendatang, penjual pernak-pernik Imlek di bilangan Pasar Lama Kota Tangerang sudah mulai bermunculan.
Mulai dari lampu lampion, ampau, serta pernak-pernik dengan logo tikus logam sudah mulai dijual oleh para pedagang.
Bahkan, dengan berjualan pernak-pernik Imlek para pedagang bisa merup keuntungan mencapai puluhan juta rupiah.
Karena pada saat Imlek, warga Cina yang merayakan mencari pernak-pernik menjadi sebuah kewajiban yang harus dilakukan.
Seperti yang dirasakan Ramdan, penjual pernak-pernik Imlek yang setiap tahunnya mendapatkan keuntungan mencapai Rp 8 juta.
"Tahun lalu, kalau dihitung keuntungan Rp 8 juta itu sudah bersih. Dan saya menjual pernak-pernik ini hanya pada saat perayaan Imlek saja, setelah Imlek selesai saya berjualan buah di lokasi ini," ujarnya saat ditemui di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang, Kamis (16/1/2020).
Ramdan menjelaskan, untuk tahun ini dirinya menjual pernak-pernik sesuai tema yakni shio tikus logam.
Mulai dari lampio, ampau, lampu hias, bunga sakura plastik, dan juga pernak pernik lainnya dijual.
Menurutnya, hal di atas itu yang selalu dicari jika Imlek sudah dekat, bahkan barang dagangannya selalu habis diborong.
"Yang sangat laku biasanya ampau, banyak yang cari dan saya menjual dengan harga Rp 5000 sampai dengan Rp 25 ribu. Mulai dari yang besar sampai yang kecil selalu diborong oleh orang cina yang ingin merayakan Imlek, karena itu kewajiban mereka memberikan ampau kepada anak-anak dan juga orang yang membutuhkan," papar dia.

• Pemprov DKI Berencana Beli Speaker Rp 4 Miliar, William PSI: Cara Kuno Mirip Era Perang Dunia II
• Persib Bandung Rekrut Kiper Berlabel Timnas Indonesia
Untuk lampion, Kata Ramdan, dijual diharga Rp 50 ribu hingga Rp 400 ribu dan itu tergantung diameter lampion tersebut.
Tetapi, kebanyakan orang mencari lampion yang besar, walapun mahal tetap dibeli karena sebagai hiasan rumah pada saat Imlek.
"Lampion juga banyak dicari pada saat Imlek, dan biasanya wajib baru makanya banyak orang cina membeli lampion baru sebelum menjelang Imlek. Untuk jumlah yang dijual bisa mencapai puluhan lampion," ungkap Ramdan.
Tidak hanya Ramdan yang merasakan keuntungan pada saat Imlek, Susi salah satu penjual kue keranjang dan dodol cina juga merasakan keuntungan mencapai Rp 6 juta selama Imlek.