Polemik Pembelian Speaker Rp 4 Miliar

BREAKING NEWS Pemprov DKI Bakal Beli Speaker Rp 4 Miliar, William PSI: Mirip Era Perang Dunia II

William juga menyebut, hal ini merupakan kemunduran bagi Pemprov DKI yang sebenarnya telah memiliki sistem peringatan dini yang lebih canggih

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Instagram @willsarana
William Aditya Sarana 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota DPRD DKI Fraksi PSI William Aditya Sarana mengkritik Pemprov DKI yang menggelontorkan dana Rp 4 miliar untuk membeli enam set pengeras suara atau speaker.

Pengeras suara itu dibeli oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk memperkuat sistem peringatan bencana yang sebelumnya telah dipasang di 14 titik rawan banjir.

Sistem peringatan dini menggunakan pengeras suara ini dianggap William merupakan cara kuno.

"Saya melihat sistem ini mirip seperti yang digunakan pada era Perang Dunia II ya."

"Seharusnya Jakarta bisa memiliki sistem peringatan yang lebih modern," ucapnya, Kamis (16/1/2020).

Tak hanya itu, William juga menyebut hal ini merupakan kemunduran bagi Pemprov DKI.

Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta sebenarnya telah memiliki sistem peringatan dini yang lebih canggih.

"Pada 20 Februari 2017, Pemprov DKI meluncurkan aplikasi Pantau Banjir yang di dalamnya terdapat fitur Siaga Banjir," ujarnya.

Melalui fitur tersebut, politikus muda itu menyebut, masyarakat dapat segera mendapat pemberitahuan bila tinggi muka air di pintu air sudah dalam posisi bahaya.

Cara seperti ini dinilai William lebih efektif dibandingkan menggunakan pengeras suara.

"Fitur itu memberikan notifikasi ketika pintu air sudah dalam kondisi berbahaya."

"Serta berpotensi mengakibatkan banjir pada suatu wilayah," kata William.

Persib Bandung Rekrut Kiper Berlabel Timnas Indonesia

Media Italia Soroti Kepindahan Marco Motta ke Persija Jakarta

Diketahui, BPBD berencana membeli enam set perangkat pengeras suara canggih untuk memperkuat sistem peringatan dini.

Dari Rp 4 miliar yang berasal dari APBD 2020 pun telah disiapkan untuk membeli perangkat tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved