Bus Terguling di Subang
Cerita Junaidi, Ayah Korban Bus Terguling di Subang, Tahu Anaknya Kecelakaan dari Berita di TV
Sambil menghela nafas, Junaidi mengaku sudah mengikhlaskan saat mengetahui anaknya mengalami beberapa luka cukup berat
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SAWANGAN - Junaidi (68) kaget bukan kepalang saat menonton televisi sekira pukul 21.00 WIB, Sabtu (17/1/2020), ia melihat berita kecelakaan bus dengan penumpang beralamat di Kota Depok.
Ia langsung teringat Nurmalasari (34), anaknya yang sedang wisata ke Subang, Jawa Barat.
"Saya kaget itu, jangan-jangan si Sari. Lagi nonton Kompas TV, tulisannya ibu-ibu pengajian Depok," ujar Junaidi yang tengah menunggui anaknya yang dirawat di RSUD Depok, Jalan Muchtar Raya, Sawangan, Minggu (19/1/2020).
Junaidi langsung bertanya anak-anaknya yang lain hal keadaan Nurmalasari.
Ternyata enam anaknya yang lain sudah saling tahu dan sengaja tidak memberitahukan langsung kepada sang ayah.
"Ternyata saya enggak langsung dikasih tahu, takut kepikiran katanya," ujarnya.
Sambil menghela nafas, Junaidi mengaku sudah mengikhlaskan saat mengetahui anaknya mengalami beberapa luka cukup berat.
"Ya habis dikasih tahu, saya ikhlas saja, namanya sudah takdir Allah," ujarnya.
• Viral Siswa SDN Samudrajaya 04 Bekasi Mengadu Minta Bangunan Sekolahnya Diperbaiki
• Kenal Lewat Tik Tok Berlanjut ke Kamar Hotel di Sampang, Kepergok Saat Hendak Berhubungan Intim
Junaidi langsung mencari informasi terkait keadaan Nurmalasari, bersama anak-anaknya yang lain.
Sampai pada Minggu (19/1/2020), Nurmalasari tiba di RSUD Depok, bersama 12 korban luka lainnya.
Junaidi mengatakan, anaknya mengalami luka patah tulang dan luka akibat tertancap kaca bus.
"Sesaknya itu karena benturan. Tulang iga nomor tiga dari atas patah," ujarnya.
Nurmalasari pun kini harus dirawat di RSUD Depok, karena dianggap menderita luka cukup parah.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, bus yang terguling tersebut berisi 58 orang dari kader Posyandu Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok, termasuk sopir dan kondektur.
Sebanyak delapan orang tewas, 32 orang luka berat, dan 18 luka ringan.
Selain di RSUD Depok, para korban juga dirawat di beberapa rumah sakit lain, di antaranya: Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Rumah Sakit Mitra Keluarga dan Rumah Sakit Hermina.
10 orang korban sudah diperbolehkan pulang
Sebanyak tiga orang korban bus terguling Subang, Jawa Barat, yang ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok, harus dirawat inap.
Manager on Duty RSUD Depok, Heru Mulyana, mengatakan, tiga orang tersebut beranama, Nurmalasari, Nur Aini dan Iyus.
Heru enggan menyebutkan usianya, namun ia memastikan ketiganya berjenis kelamin perempuan dan usia dewasa.
Setelah penanganan awal dilakukan, ketiganya didiagnosa mengalami luka cukup parah sehingga harus menjalani perawatan medis lebih lanjut.
"Yang satu cidera kepala ringan. Ke dua patah tulang, ke tiga cidera tulang leher," ujar Heru ditemui di RSUD yang berlokasi di Jalan Raya Muchtar Raya, Sawangan, Kota Depok, sekira pukul 13.50 WIB, Minggu (19/1/2020).
Ketiga pasien akan dirawat sampai besok, untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan kembali.
"Saat ini kita rawatkan dulu sambil menunggu hasil observasi, kita evaluasi besok. Kalau memang hasil evaluasinya oke, bagus, mungkin kita pulangkan juga," ujarnya.
• Dikira Sakit Ternyata PNS Berbuat Mesum dalam Mobil: Kasur Jadi Alas, Satpam Mall Solo Ditabrak
• Conor McGregor Atasi Perlawanan Donald Cerrone dalam 40 Detik
Mulanya RSUD Depok menangani 13 orang korban kecelakaan bus yang berisi kader Posyandu Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok itu.
Setelah penanganan awal dan proses rontgen untuk mengidentifikasi kondisi luka, 10 pasien dinyatakan tidak mengalami luka berat dan diperbolehkan pulang.
Heru enggan menyebutkan 10 nama yang sudah dipulangkan itu.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, bus yang terguling tersebut berisi 58 orang dari kader Posyandu Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok, termasuk sopir dan kondektur.
Sebanyak delapan orang tewas, 32 orang luka berat, dan 18 luka ringan.
Selain di RSUD Depok, para korban juga dirawat di beberapa rumah sakit lain, di antaranya: Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Rumah Sakit Mitra Keluarga dan Rumah Sakit Hermina.