Bus Terguling di Subang
Olah TKP Kecelakaan Bus Terguling di Subang, Tak Ada Upaya Pengereman dari Sopir
Polisi melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan bus PO Purnama Sari bernomor polisi E 7508 W di Turunan Palasari, Subang.
“Ini, kan, jalan tikungan dan menurun kemudian mungkin dengan kecepatan tinggi. Dan hasil olah TKP awal rem tidak berfungsi dengan normal,” ujarnya.
Ia mengatakan delapan orang meninggal akibat kecelakaan ini termasuk di antaranya sopir bus.
Korban meninggal langsung dibawa ke RSUD Ciereng Subang.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kronologis Kecelakaan Maut di Turunan Ciater Subang, Delapan Tewas, Rem Tak Berfungsi Normal,
Korban Selamat Kecelakaan Bus Terguling di Subang Ingatkan Sopir: Bang Pelan-pelan, Tapi Tak Bisa
Rosmala (40), korban kecelakaan bus terguling di Subang mengaku sempat mengingatkan sopir sebelum insiden maut tersebut.
Rosmala (40) berasal dari Kampung Lio, RT 04/13, Desa Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok.
Ia menderita luka ringan akibat kejadian ini.
Rosmala menceritakan bagaimana detik-detik bus yang ditumpanginya terguling.
Dikatakan Rosmala, bus pariwisata PO Purnamasari dengan nomor polisi E 7508 W yang ditumpanginya itu melaju cukup cepat.
Saat melewati turunan Palasari, Kampung Nagrog, Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, bus malah melaju semakin cepat.
"Iya mobilnya ngebut, pas turunan itu kencang banget, yang lain juga (penumpang) pada teriak, Bang pelan-pelan, tapi enggak bisa dipelanin," ujar Rosmala, Sabtu (18/1/2020).
Bus pariwisata itu membawa 56 penumpang yang baru pulang dari objek wisata Tangkuban Perahu menuju Depok.
"Jam limaan, pulang dari Tangkuban Perahu jam empat, kami salat dulu, ngobrol-ngobrol dulu. Baru jalan pulang jam limaan," katanya.
Dalam kecelakaan itu, delapan orang meninggal dunia.