Pihak Desa Diduga Ogah Pinjamkan Ambulans, Jasad Kakek yang Meninggal Kelaparan Dibawa Pakai Sarung
Nasib malang menimpa seorang kakek Ambo Tang (75) warga Dusun Punagayya, Desa Bontorappo, Tarowang, Jeneponto Sulawesi Selatan.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
"Kami selaku pihak pemerintah seharusnya mendeteksi informasi kondisi keluarganya sebelum kejadian. Saya harap kejadian serupa tidak terulang kembali," ucap Andi.
• Tanggapi Soal Bayinya Disebut Tak Berhak Atas Harta Warisan Lina, Teddy: Pasti Allah Kasih Rezeki
Wagub Sulsel Minta Fakir Miskin Disisir
Berkaca dari kejadian yang menimpa kakek Ambo Tang, Andi meminta kepada seluru bupati dan wali kota di Sulsel lebih serius dalam penanganan warga miskin.
"Kami instruksikan untuk seluruh Bupati dan wali kota agar menyisir keluarga fakir miskin serupa dan menunda agresifitas alokasi anggaran fisik konstruksi bukan prioritas jika masalah sosial menjadi momok menakutkan," pintanya.
Andi juga mengingatkan para legislator untuk mengawasi dan mengarahkan alokasi anggaran ke sektor penanganan fakir miskin lebih besar.
Pengalokasian anggaran untuk penanganan fakir miskin harus porsinya lebih besar jika wilayahnya masuk dalam zona perhatian khusus peringkat kemiskinan 10 besar Sulsel.
• Heboh Ningsih Tinampi Ngaku Bisa Panggil Nabi & Malaikat, KH Tengku Zulkarnain: Gak Level Kita Lah
Keluarga korban membantah
Pihak keluarga mengaku tidak sepakat dengan pernyataan Wagub Andi yang mengatakan Ambo Tang meninggal karena kelaparan.
“Penyebab kematian Ambo Tang karena kelaparan itu tidak benar atau keliru. Selama ini beliau tinggal di rumah salah seorang anaknya, di kampung Punagaya desa Bontorappo Jeneponto tidak dalam kondisi kekurangan pangan/makanan," kata Sahabuddin.
Sahabuddin mengatakan bahwa selama ini kakek Ambo Tang tinggal bersama salah seorang anaknya dan tidak dalam kondisi kekurangan.
(TribunJakarta/Kompas.com)