Polemik Pembelian Speaker Rp 4 Miliar
Terakhir Bunyi Tahun 2017, Penjelasan Pengeras Suara Peringatan Banjir di Petogogan Tak Berfungsi
Ia mengatakan, pengeras suara peringatan banjir itu terakhir kali berbunyi pada 2017.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Tidak berfungsinya tiga pengeras suara peringatan dini bencana atau disaster warning system (DWS) di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, disebabkan karena matinya aliran listrik.
Demikian dikatakan salah satu staf Kelurahan Petogogan, Jalal Abduh, Senin (20/1/2020).
"Waktu tahu nggak bunyi toanya, dari BPBD ada yang datang buat ngecek. Ternyata aliran listriknya yang mati," kata Jalal saat ditemui di kantornya.
Ia mengatakan, pengeras suara peringatan banjir itu terakhir kali berbunyi pada 2017.
"Itu waktu dicoba, bukan saat mau banjir," tutur Jalal.
Ketika banjir melanda kawasan Petogogan pada 1 Januari 2020 lalu, pengeras suara tersebut juga tidak berbunyi.
Jalal menuturkan, banjir sempat merendam Kantor Kelurahan Petogogan dengan ketinggian air mencapai satu meter.
"Nggak bunyi juga kemarin pas banjir. Tapi Alhamdulillah, sehari sudah surut airnya," ujar dia.
Ia menjelaskan, di wilayah Kelurahan Petogogan terdapat tiga alat peringatan dini bencana.
Selain di kantor kelurahan yang berada di RW 02, alat peringatan dini bencana juga terdapat di RW 01 dan 03.
"Semuanya nggak ada yang bunyi pas banjir kemarin," ucap dia.
3 pengeras suara tidak berfungsi

Pengeras suara peringatan dini bencana atau disaster warning system (DWS) di Kantor Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tidak berfungsi.
Salah satu staf kelurahan Jalal Abduh mengatakan, pengeras suara DWS itu terakhir kali berbunyi pada 2017.