Kabupaten Tangerang Mulai Antisipasi Virus Corona dari Cina

Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang siap-siap mengantisipasi masuknya virus korona yang mulai diwaspadai

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Istimewa/Daily Mail via Warta Kota
Ramai perbincangan terkait virus misterius Cina, yang diketahui ada ribuan orang terjangkit virus misterius Cina. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang siap-siap mengantisipasi masuknya virus corona yang mulai diwaspadai dan sudah menyebar di Kota Wuhan, Cina bagian Timur.

Berbagai persiapan sudah matang seperti menyediakan ruang khusus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang untuk yang sudah terkena virus corona.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan, saat ini pihaknya belum menerima laporan warganya yang terdampak virus corona.

"Sampai saat ini laporan tidak ada di Kabupaten Tangerang. Secara intruksi, kita sudah meningkatkan kewaspadaan terhadap penderita virus corona itu," ucap Hendra saat dihubungi, Kamis (23/1/2020).

Ia menjelaskan, rumah sakit juga sudah mempersiapkan rujukan.

Menurut Hendra, di Banten sendiri sudah ada dua tempat rujukan untuk perawatan pasien yang terdampak virus Korona.

Keduanya yakni di RSU kabupaten Tangerang, dan RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Kota Serang.

"Jadi kita sudah persiapkan itu, nanti kalau ada laporan masuk, langsung berkoordinasi dengan RSU kabupaten Tangerang untuk segera ditangani," ujar Hendra.

"Di kedua rumah sakit itu kita sudah ada alat pelayanannya, ada ruangan khusus, baju khusus dan alat perlengkapan lainnya sudah siap kita," sambung dia.

Persija Jakarta Kembali Mengontrak Maman Abdurrahman

Hendra juga mengimbau, masyarakat jangan terlalu panik karena isu virus Korona.

Untuk pencegahan, masyarakat diminta meningkatkan daya tahan tubuh melalui olahraga rutin, makan sayur dan buah.

Terakhir, Hendra menganjurkan sering cuci tangan menggunakan sabun paling tidak 30 detik sampai satu menit.

"Karena virus itu menular dari udara, lalu kita sentuh meja contohnya, terus kita langsung pegang mulut atau hidung itu bisa menular. Rumah sering sering dibuka agar cahaya matahari masuk," tutup Hendra.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved